BLANTERVIO103

BMKG Nunukan: Kabut Asap Ini Kiriman dari Provinsi Lain

BMKG Nunukan: Kabut Asap Ini Kiriman dari Provinsi Lain
Senin, 16 September 2019
Taufiq Rahman, S. Tr. PMG Ahli Pertama BMKG Nunukan

NUNUKAN, LENTERAMERAHNEWS--Kabut asap yang menyelimut wilayah Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) seminggu terakhir cukup mengganggu aktifitas warga, polusi udara tercemar hingga menimbulkan berbagai gangguan penyakit pernafasan.

Terkait hal itu, Taufiq Rahman, S.Tr, PMG ahli pertama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Nunukan mengatakan, diwilayah Nunukan ini terdapat gumpalan asap kiriman dari Provinsi lain, terdeteksi hospot pantauan setiap harinya diwilayah barat dan timur.

"Kaltara sendiri, di Kabupaten Bulungan, ada 3 lokasi yang telah dilakukan pemadaman oleh pihak BPBD bersama TNI-Polri dan pihak terkait," urainya saat dikonfirmasi dikantornya,  Senin, (16/9/2019).

Menurut Taufiq, 2 sampai 3 hari terakhir ini dilokasi tersebut sering terdeteksi terdapat gumpalan kabut asap yang mempengaruhi jarak pandang atau fisibility, sehingga banyak laporan masyarakat jika di perairan dan penerbangan banyak yang dicancel keberangkatannya.


"2-3 hari yang lalu, angin bertiup dominan dari arah tenggara dan barat daya menuju ke utara sehingga konsentrasi kabut asap cukup tebal terkonsentrasi diwilayah Nunukan," imbuhnya.

Kenapa demikian, kata dia, walaupun indikasi titik hospot kabut asap cenderung berkurang namun, namun kabut asapnya tidak beralih dari Kaltara namun terkonsentrasi diwilayah ini karena, angin diwilayah Kaltara ini terutama Nunukan perbatasan angin cukup teduh sehingga, untuk terurainya kabut asap sangat lamban pergerakannya.

"Khusus untuk penerbangan, pihak maskapai selalu kordinasi dengan pihak BMKG Nunukan, demi untuk keselamatan penerbangan, 2-3 hari ini jarak pandang hanya 1,5 kilometer dibawah ambang batas prosedur penerbangan yakni 5 kilometer, sehingga tiap jam kita update," ungkapnya.

Untuk kedepannya tentang kabut asap sampai kapan, pihak BMKG Nunukan tidak bisa memastikan, alasannya menurut Taufiq karena tidak menutup kemungkin akan kembali memburuk karena kita hanya menerima dampak (impact) dari luar. namun, bisa cebderung lebih baik jika pusat asap atau domainnya karhutlah ini berkurang.

"BMKG telah merilis, jika kemarau tahun ini lebih panjang dibanding sebelumnya dan curah hujan juga berkurang di Nunukan sehingga potensi untuk aebaran asap masih tinggi bahkan cenderung lebih memburuk kedepannya. (andi wati)


Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3160458705819572409