BLANTERVIO103

Merasa Terancam, Guru SDN 187 Pinrang Akan Lapor Polisi

Merasa Terancam, Guru SDN 187 Pinrang Akan Lapor Polisi
Senin, 07 Oktober 2019
Merasa Terancam, Guru SDN 187 Pinrang Lapor Polisi



PINRANG, LENTERAMERAHNEWS--Sesuai janjinya kemarin, untuk mendatangi SDN 187 Pinrang menyelesaikan kekisruhan antara guru dan kepala sekolaah, akhirnya petinggi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pinrang terlihat mendatangi SDN 187 Pinrang, Senin, (7/10/2019).

Petinggi Dinas Dikbud Pinrang ini diantaranya, Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Drs Muzakkir, Kepala Bidang PTK, Darmin Dadan, Kepala Bidang Kurikulum, Drs H. Alimin, pengawas, Hj. Farida beserta Ketua Komite, Mustari Nohong.

Rapat pertemuan antara petinggi Dinas Dikbud dengan guru-guru SDN 187 Pinrang tanpa dihadiri kepsek karena mengikuti penguatan kepsek ini membahas terkait kekisruhan antara guru dan kepala UPT SDN 187 Pinrang yang dijaga aparat dari Satpol PP dan polisi.

Dalam pertemuan tersebut terungkap, segala kejadian yang dialami oleh tenaga guru di sekolah tersebut. Kejadian ini berawal pada hari Jumat yang lalu, saat diadakan rapat antara guru dan kepsek, tiba-tiba siswa salah satu kelas ribut sehingga mengganggu rapat.


Saat itu, kepala UPT SDN 187, Armi Arifin perintahkan guru bernama Aminah ntuk mengamankan siswanya, Aminah keluar meninggalkan rapat intuk amankan siswa. Namun, setelah Aminah kembali keruang rapat ternyata rapat sudah selesai.

Kemudian, kepala UPT SDN 187, Armi Arifin membentak Aminah seraya mrngatakan, rapat sudah selesai, pulang saja. Menerima teguran dan bentakan dengan nada keras dari atasan yang arogan Aminah tetap didalam ruangan sambil terdiam. Bahkan saat dibentak-bentak, meja didepan Armi didobrak kedepan sambil ngomel-ngomel.

Bahkan,  kunci yang  sedang dipegang Armi saat itu akan dilempar kearah Aminah, tapi untunglah ada salah seorang guru bernama Anto mengingatkan dan menasehati kepala sekolah.

"ingat-ingatki bu, ujar Anto dalam rapat tersebut. Sementara Aminah memperaktekkan  didepan Muzakkir, Darmin Dadan,  H .Alimin dan pengawas H Farida serta ketua komite Mustari Nohong disaksikan oleh orang tua siswa satpol PP dan polisi.

Sementara Ust H.Ahmad Kenneng juga melaporkan tentang kelakuan kepala UPT, kata dia, jika kita berkumpul sampai 3 orang pasti kena semprot  meskipun jam istirahat.


Namun rupanya, kisruh intern antara guru dan kepala sekolah yang dimediasi petinggi Dikbud Pinrang bakal berbuntut panjang, suami beserta anak dari kepala sekolah ini  mendatangi sekolah dan melakukan pengancaman terhadap Aminah. Merasa jiwanya terancam, dia akan melaporkan kejadian ini kepihak kepolisian.

Menurut Aminah, tadi pagi sebelum anak masuk kelas, suami Armi bersama dua anak laki-lakinya mendatangi sekolah seraya mengeluarkan kata-kata berupa ancaman.

"Mereka mengatakan semoga kau selamat Aminah sambil menunjuk Aminah dengan dana marah-marah. Sementara dua putranya itu memandang sinis sambil memegang pinggang sepertinya dia akan mengambil  badik lalu berkata, kenapa kau laporkan mamaku," ujar Aminah menirukan ucapan kedua putra kepala sekokah.

Sementara Farida, pengawas disekolah kepada wartawan lenteramerahnews membenarkan kejadian itu, bahkan dirinya meminta guru melaporkan kejadian ini ke polisi.

"Saya sangat curiga, karena kedua putra beserta  suami Armi  datang lebih awal disekolah, dengan melihat tingkah laku dan gelagat yang mencurigakan sehingga dilaporkan kepolisi, tidak lama kemudian polisi datang, sehingga masyarakat disekitar sekolah tersebut berdatangan mau menyaksikan ada apa disekolah tersebut," ucap Farida.


Ketua komite SDN 187 Pinrang, Mustari Nohong dimintai komentar terkait masalah ini, mengatakan, memang guru sangat menderita batin akibat ulah Armi itu.

Salah seorang guru juga mengungkapkan dalam rapat terkait masalah penjualan dalam kelas ia membenarkan bahkan  guru  disuruh menjual barang dagangan kepsek hingga diberi target harus dapat Rp 200 ribu perhari.

"Kalau kepala sekolah sudah selesai ikuti kegiatan diklat penguatan kepsek, Armi akan dipanggil langsung Bapak Kadis Pendidikan Pinrang," ujar Darmin Dadan, Kabid PTK. Drs.Darmin Dadan.

"Silahkan saja lakukan tugas masing-masing seperti biasa, sebab guru itu perlu ketenangan dan kenyamanan dalam mengajar, urusan kepala sekolah nanti akan diselesaikan," tambah Darmin Dadan.


Drs Alimuddin, salah seorang pemerhati pendidikan diwilayah ini mengatakan, dari informasi yang dia dapatkan, perbuatan kepala sekolah ini, bukan yang pertama. kali bahkan sudah sering dia nampakkan sikap arogansinya. Bahkan laporan guru-guru ke Dinas Pendidikan juga sudah sering dilakukan namun hasilnya nihil, tak. pernah ada tindakan dari Dinas Dikbud Pinrang.

"Kalau ini memang benar, maka Dinas Pendidikan perlu dipertanyakan, ada apa sehingga kelakuan seorang kepala sekolah yang akan merugikan semua pihak, termasuk guru dan siswa. Siswa yang seharusnya mendapatkan pendidikan yang layak, malah dipertontonkan kelakuan yang kurang bermoral," urainya.

Jika memang kepala sekolah tersebut kata dia punya hobi berdagang disekolah dan Dinas Dikbud Pinrang tak bisa selesaikan, mutasi aja kepala sekolah tersebut, dari kepala sekolah menjadi kepala kantin. "Gitu aja kok repot," kuncinya. (din) 
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3160458705819572409