BLANTERVIO103

Persoalan Rapid Test Hingga Bayi Meninggal Dunia, Ini Penjelasan Direktur RSUD Mateng

Persoalan Rapid Test Hingga Bayi Meninggal Dunia, Ini Penjelasan Direktur RSUD Mateng
Selasa, 07 Juli 2020

Mateng, lenteramerahnews.co.id- Perjuangan seorang ibu untuk mendapatkan momongan kini berganti duka. Sebagai mana kita tahu bahwa proses persalinan bukanlah persoalan yang mudah.

Seperti halnya yang dialami Hasnawia (25) warga Dusun Waitumbur, desa Tumbu, Kecamatan Topoyo kabupaten Mamuju tengah, Sulbar, beberapa waktu lalu.

Hasnawia, Kehilangan bayinya usai melakukan operasi di rumah sakit regional Mamuju Sulbar. 29 Juni 2020, lalu.

Peristiwa tersebut menimbulkan rasa kekecewaan pihak keluarga pasien, sebab menurutnya hal itu terjadi karena pengurusan persoalan Rapid Tes yang harus di miliki oleh keluarga yang akan mendampingi pasien hingga lambat sampai di tempat rujukan.

Salah satu keluarga pasien yang berinisial YSF, menuturkan pada laman ini melalui telepon selulernya, dugaan kami meninggalnya bayi tersebut disebabkan karena tidak cepat mendapatkan penanganan oleh pihak rumah sakit.


"Bagaimana mau cepat ke rumah sakit regional Mamuju ? Dalam keadaan darurat keluarga pasien masih harus mengurus Rapid Tes," paparnya.

Kata dia, kami tidak secepatnya berangkat sebab pihak RSUD Mateng mengarahkan pendamping pasien, yakni Ahmad Supardi, suaminya sendiri, untuk mengurus Rapid Tes di salah satu klinik yang ada di Mateng.

Ia katakan, pihak keluarga tak mempunyai biaya untuk pengurusannya yang harus di bayar Rp.600.000.

Sementara itu keterangan dari direktur umum RSUD Mateng Dr.Patunrengi katakan iya, memang pada 29 Juni lalu memang ada pasien yang bernama Hasnawia masuk di UGD dan tak lama setelah itu ia kami rujuk ke rumah sakit regional Mamuju sebab kami tidak ada dokter ahli kandungan.

"Pasien yang bernama Hasnawia itu kami berikan Rapid Tes secara gratis, tapi memang pihak kami hanya mempersiapkan itu untuk pasien. Jadi untuk pendamping pasien silahkan Rapid Tes secara mandiri," tuturnya.

Ia menuturkan, persoalan Rapid tes kami hanya memberi secara gratis untuk pasien , juga pelajar yang masyarakat Mateng menuntut ilmu diluar.

Kata dia "pada intinya pihak kami hanya mempersiapkan rapid tes untuk pasien.

Lanjut ia katakan, Kami juga tidak pernah meminta keluarga pasien yang datang disini untuk membawa hasil Rapid tes, melainkan itu hanya dibutuhkan oleh rumah sakit tujuan rujukan pasien.

(Ancha)
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3160458705819572409