BLANTERVIO103

Gunakan Pupuk Non Kimia, JATAM Sidrap Kembali Lakukan Panen

Gunakan Pupuk Non Kimia, JATAM Sidrap Kembali Lakukan Panen
Senin, 18 Oktober 2021

 


SIDRAP, LENTERAMERAHNEWS.CO.ID

Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam) Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) kembali gelar panen perdana. Panen perdana penggunaan pupuk Kocor, Merdeka dan Solid ini berlangsung di Sawah milik Rahman, Kelurahan Panreng, Kecamatan Baranti, Sidrap, Senin, 18 Oktober 2021.


Rahman, salah seorang petani anggota Jatam Sidrap kepada media ini mengucapkan rasa syukur tak terhingga atas capaian panen padi miliknya. Karena disaat petani lain banyak yang gagal panen, justru padi miliknya berhasil panen maksimal. 


"Sebenarnya saya sudah putus asa, bahkan rencananya sawahnya akan direndam dan diganti dengan pelihara ikan," jelasnya. 


Mengapa demikian kata Rahman, karena sawahnya sudah 3 kali ditanami, karena tanaman pertama rusak oleh hama, begitupun dengan tanam kedua, juga rusak karena hama. 

"Tapi untunglah, disaat kritis saya didatangi dan dibantu oleh Ketua Jatam Sidrap, Abd Hafid Mekka, " urainya. 


Dia memberikannya semangat untuk tidak putus asa sembari memberikan bimbingan dan petunjuk bagaimana mengatasi masalah tanaman padi hingga bisa menghasilkan seperti ini. 


"Kita lihat sendiri, luas sawah saya hanya 20 are lebih, sementara hasil yang diperoleh mencapai 1,8 ton lebih gabah," ucapnya. 


Sementara itu, Ketua Jatam Sidrap, Abd Hafid Mekka mengatakan, Jatam kedepannya ingin mensejahterakan masyarakat terkhusus bagi petani di Sidrap. Melalui Jatam akan turun ke cabang-cabang Muhammadiyah memberikan pemahaman bagaimana bertani dengan menggunakan pupuk organik artinya kita tidak lagi mengunakan pupuk Urea dan Ponska. 


"Kita sebenarnya ini membantu pemerintah, seperti kelangkaan pupuk yang selama ini dirasakan petani sebenarnya bisa kita atasi dengan penggunaan pupuk Kocor, Merdeka dan Solid yang didatangkan dari Yogyakarta," ungkap Hafid yang juga Kepala Desa Carawali, Sidrap ini. 

Menurutnya, selain menyediakan pupuk organik, juga diajarkan bagaimana memproduksi pupuk Kocor sendiri, yang terbuat dari kotoran kambing. Selain itu kata dia, Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga menyiapkan pendamping-pendamping yang memang ahli di bidang pertanian. 


"Selama ini petani kekurangan pupuk. Pupuk juga harganya terus naik, sementara subsidi pupuk terus dikurangi dan pasokan pupuk terus tersendat, apalagi pemerintah akan mengurangi produksi pupuk subsidi kimia seperti keterangan dari Kementerian Pertanian," jelasnya. 


Ditempat yang sama, Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sidrap, Abd Rahman Menda menjelaskan, MPM melalui Jatam akan membimbing petani mulai dari pembibitan sampai proses panen, dimana konsepnya tidak lagi menggunakan pupuk kimia, tetapi memakai pupuk Kocor. 


Pupuk Kocor ini kata Rahman terbuat dari permentasi Nenas ditambah dengan kotoran kambing. Selain Kocor juga digunakan pupuk Solid yang di produksi di Jawa dan selanjutnya di salurkan ke daerah-daerah. Ada juga pupuk Merdeka, yang fungsinya untuk merangsang tanaman tumbuh subur sehingga bisa menghasilkan maksimal dan baik. 


Terkait hasil demplot kata Rahman, di dua lokasi sebelumnya yakni Desa Carawali dan di Puncak Mario, dari luas lahan sekitar 4 hektar yang panen sebelumnya hanya berkisar 100 karung, dengan menggunakan pupuk non kimia hasil panennya mencapai 200 karung lebih. 

(wis) 


Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3160458705819572409