Sidrap, — Masjid Agung Sidrap menjadi saksi semangat persatuan dan dakwah Islam yang menggema dalam perhelatan Silaturahim Nasional (Silatnas) Wahdah Islamiyah, Sabtu, 12 April 2025.
Acara yang berlangsung khidmat ini menghadirkan Ketua Umum Wahdah Islamiyah, KH. Dr. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., M.A., yang menyampaikan pesan kebangsaan dan keislaman dalam tausiyahnya yang menggetarkan hati para jamaah.
Mengusung tema “Resopa Temangingi: Untuk Indonesia Berkah”, Silatnas kali ini menggali nilai-nilai luhur kearifan lokal Bugis untuk memperkuat fondasi kebangsaan. Dalam tausiyahnya, Zaitun Rasmin mengutip pepatah Bugis, “Lele bulu tallele abiasang”, yang berarti pentingnya pembiasaan dalam membentuk kebiasaan baik.
“Filosofi Bugis ini mengajarkan kita bahwa perubahan tidak cukup dengan niat saja. Ia harus diwujudkan melalui aksi nyata dan pembiasaan. Inilah landasan penting dalam membentuk masyarakat yang kuat dan berakhlak,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa nilai-nilai kearifan lokal tidak bertentangan dengan semangat nasionalisme. Justru, menurutnya, budaya lokal seperti yang dimiliki masyarakat Bugis dapat menjadi energi besar dalam membangun Indonesia yang penuh berkah.
Zaitun Rasmin juga menyoroti pentingnya persatuan nasional dan silaturahmi antarumat. Ia menyebut Ramadhan sebagai bulan tarbiyah yang semestinya dimanfaatkan untuk memperkuat ukhuwah dan semangat perubahan. “Dari Sidrap, kita bangkitkan semangat perubahan. Dari Resopa Temangingi, kita wujudkan Indonesia yang penuh berkah,” serunya di hadapan ribuan jamaah.
Tak hanya berbicara tentang kondisi nasional, Zaitun juga menyerukan dukungan penuh terhadap perjuangan rakyat Palestina yang masih menghadapi agresi brutal dari zionis Israel. Ia mengungkapkan bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan telah mengeluarkan fatwa jihad sebagai bentuk solidaritas nyata umat Islam Indonesia.
“Jihad dalam konteks ini adalah bentuk perjuangan moral, doa, dan bantuan nyata untuk Palestina. Ini adalah panggilan kemanusiaan dan keimanan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga memperkenalkan kembali program andalan Wahdah Islamiyah seperti Dirosa dan Tarbiyah, sebagai sarana pendidikan untuk mencetak generasi Islam yang tangguh dan berdaya saing. Ia percaya, melalui pendidikan dan pembinaan yang konsisten, akan lahir kekuatan besar umat Islam yang siap membawa perubahan positif di berbagai lini kehidupan.
Apresiasi khusus juga diberikan kepada Bupati Sidrap yang telah memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan dakwah dan pendidikan Islam di wilayahnya. “Semangat dari Sidrap bukan hanya untuk Sidrap. Ini adalah semangat yang akan kita bawa ke seluruh pelosok negeri,” kata Zaitun.
Mengakhiri tausiyahnya, Zaitun Rasmin menyerukan pesan damai dan persatuan untuk dunia. “Dari Wahdah Islamiyah, kita kirimkan pesan damai dan kekuatan untuk dunia — bahwa umat Islam bersatu bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk masa depan yang gemilang.”
Silatnas Wahdah Islamiyah di Sidrap kali ini menjadi penegas bahwa kekuatan Islam tidak hanya terletak pada jumlah, tetapi pada kesatuan visi, kekokohan iman, dan keikhlasan dalam berjuang demi kemaslahatan umat dan bangsa. (Wis)
Emoticon