Satu minggu kedepan, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sidenreng Rappang akan menggelar Konferensi Kabupaten (KONFERKAB) ke 6 pada Sabtu, 31 Mei 2025 mendatang di Ballroom AlGoni Hotel Grand Zidny Sidrap. Agenda utama KONFERKAB ini adalah memilih kepengurusan baru PWI Sidrap untuk periode 2025–2028.
Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas organisasi, melainkan kebutuhan mendasar untuk menjaga keberlangsungan roda organisasi wartawan tertua di Indonesia tersebut di tingkat daerah. KONFERKAB adalah amanat konstitusi organisasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Dasar (PD) dan Peraturan Rumah Tangga (PRT) PWI, yang menjadikan forum ini sebagai momentum regenerasi, evaluasi, sekaligus penguatan arah perjuangan insan pers yang tergabung dalam PWI.
Profesionalisme dan Legalitas Wartawan, Mandat UU Pers dan Dewan Pers
Keterkaitan KONFERKAB dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers sangatlah relevan. UU tersebut menegaskan bahwa pers nasional menjalankan peran penting dalam kehidupan demokrasi, penegakan supremasi hukum, dan perlindungan hak asasi manusia. Dalam Pasal 7 ayat (2), disebutkan bahwa wartawan memiliki dan menaati kode etik jurnalistik yang ditegakkan melalui organisasi wartawan dan lembaga-lembaga pers yang independen seperti Dewan Pers.
Salah satu bentuk nyata profesionalisme itu adalah kepemilikan Sertifikat Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang dikeluarkan dan diakui oleh Dewan Pers. Dalam konteks KONFERKAB, hanya wartawan yang telah mengantongi UKW tingkat Madya dan memiliki Kartu PWI A Biasa yang berhak mencalonkan diri sebagai Ketua PWI. Sementara hak suara juga hanya dimiliki anggota yang telah lulus UKW tingkat Muda ke atas, sesuai dengan ketentuan Dewan Pers dan internal PWI.
Hal ini menunjukkan bahwa KONFERKAB bukan hanya pesta demokrasi internal, melainkan sebuah proses yang memastikan bahwa pemimpin PWI benar-benar memiliki legalitas, integritas, dan kompetensi sesuai standar nasional profesi wartawan.
Dua Kandidat Diprediksi Siap Bertarung, 12 Pemilih Siap Menentukan Arah
Hingga saat ini, panitia pelaksana di bawah komando Ridwan Wahid (Ketua), Sumiati (Sekretaris), dan Darwis Syamsuddin (Bendahara) dibantu oleh sejumlah seksi teknis, terus mempersiapkan segala hal secara matang. Termasuk tim Steering Committee (SC) yang diketuai Syafruddin Wela bersama Darwis Junudi dan Hasnadia, telah membuka pendaftaran calon ketua.
Tercatat dua nama yang sudah memenuhi persyaratan dan kesiapan untuk maju sebagai Ketua PWI Sidrap periode mendatang, yakni H. Purmadi Muin (petahana) dan Darwis Pantong. Keduanya memenuhi syarat administratif dan kompetensi untuk bersaing secara sehat dan demokratis.
Sementara itu, ada 12 anggota PWI Sidrap yang memiliki hak suara, yakni Purmadi Muin, Darwis Pantong, Arief Arifin, Darwis Junudi, Safruddin Wela, Darwis Syamsuddin, Hasnadiah, Aswan Mastura, Marno Pawessai, Ibrahim, Hasmaruddin, dan Ridwan Wahid.
KONFERKAB, Momentum Penguatan Etika dan Independensi Pers Daerah
KONFERKAB juga merupakan refleksi penting bagi keberlangsungan eksistensi dan independensi pers lokal di tengah dinamika sosial-politik daerah. Dalam konteks Sidrap, wartawan yang tergabung dalam PWI diharapkan mampu menjadi pilar edukatif, kontrol sosial, serta penyambung aspirasi masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi etika jurnalistik.
Melalui KONFERKAB, PWI Sidrap diharapkan bisa melahirkan kepengurusan yang solid dan progresif, dengan semangat kolaboratif untuk menjawab tantangan media di era digital serta menjaga marwah profesi sebagai wartawan yang merdeka, profesional, dan bermartabat.
Sebagaimana semangat UU Pers dan rekomendasi Dewan Pers, keberadaan PWI di daerah harus terus menjadi garda depan dalam menjaga integritas informasi, melawan hoaks, dan memperjuangkan kebebasan pers yang bertanggung jawab.
Dengan semangat profesionalisme dan penguatan organisasi, KONFERKAB PWI Sidrap 2025 diharapkan tidak hanya menghasilkan pemimpin baru, tetapi juga semangat baru untuk memperjuangkan kemerdekaan pers yang sehat, bermutu, dan berpihak pada kepentingan publik. Sebab pada akhirnya, kekuatan pers bukan pada jumlahnya, tetapi pada integritas, kompetensi, dan keberanian menyuarakan kebenaran.
(Darwis Junudi : Jurnalis Kampung)
Emoticon