Mursyid Fikri, S.Pd.I., M.H. adalah seorang dosen Pendidikan Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Makassar yang dikenal sebagai cendekia muda dengan kepakaran di bidang Ilmu Falak dan Fiqh.
Lahir di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, pada 21 April 1995 dari Rahim seorang Pendidik (Guru SD) Hj. Hasanatang, S.Pd., dan Ayah seorang jurnalis senior di pinrang Alm. Drs. Alimuddin. ia meniti perjalanan pendidikan dengan penuh prestasi sejak jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Gelar sarjana Pendidikan Agama Islam diraihnya dengan predikat summa cumlaude dan IPK sempurna 4.00 di Universitas Muhammadiyah Makassar tahun 2017. Berkat prestasi tersebut, ia memperoleh beasiswa penuh untuk melanjutkan studi Magister Ilmu Falak di Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang dan menyelesaikannya pada 2019. Kini, ia tengah menanti jadwal promosi doktor di UIN Alauddin Makassar yang akan dilaksanakan pada 9 September 2025.
Sebagai akademisi muda, Mursyid Fikri menunjukkan produktivitas luar biasa dalam bidang publikasi ilmiah. Sejumlah karyanya telah diterbitkan dalam jurnal nasional maupun internasional bereputasi, termasuk jurnal Scopus Q2, dengan topik yang sangat beragam mulai dari pemikiran Islam klasik, fenomena sosial keagamaan, hingga isu kontemporer seperti pemanfaatan metaverse sebagai ruang ibadah. Ia juga menulis sejumlah buku, di antaranya Fiqh Kontemporer Teknologi Metaverse dan Atlas Kiblat Dunia yang terbit pada 2025. Karya-karya tersebut memperlihatkan kapasitasnya sebagai pemikir visioner yang mampu menjembatani tradisi keilmuan Islam dengan tantangan teknologi modern.
Selain kiprah akademik, Mursyid Fikri juga dipercaya memegang jabatan strategis di Universitas Muhammadiyah Makassar. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Unit Penjaminan Mutu Fakultas Agama Islam (2019–2021), kemudian menjadi Sekretaris Gugus Kendali Mutu (2021–2025), dan kini diamanahkan sebagai Ketua Gugus Kendali Mutu Fakultas Agama Islam periode 2025–2029.
Pada tahun 2025 pula, ia berhasil meraih jabatan akademik sebagai Lektor Kepala di usia 30 tahun, sebuah pencapaian bergengsi yang menegaskan kualitasnya sebagai akademisi unggul.
Perannya tidak terbatas pada dunia kampus, sebab ia juga aktif mengabdi kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan, seperti pelatihan arah kiblat di pesantren, mengajar di TK-TPA Darul Farahin, hingga mendukung program Kampus Mengajar yang bertujuan meningkatkan motivasi belajar siswa sekolah dasar.
Ketekunan, integritas, dan semangat belajar yang tinggi menjadi modal utama bagi Mursyid Fikri dalam menapaki perjalanan akademiknya. Ia dikenal sebagai sosok yang sederhana namun penuh komitmen terhadap ilmu pengetahuan dan pendidikan. Kemampuannya mengolah ide serta keberanian mengeksplorasi isu-isu baru menjadikannya berbeda dengan akademisi lain seusianya. Tidak hanya fokus pada teori, ia juga menekankan pentingnya aplikasi ilmu di tengah masyarakat, sehingga setiap gagasan yang ia hasilkan memiliki nilai guna yang nyata.
Dengan segala capaian dan pengabdiannya, Mursyid Fikri menjadi simbol inspirasi generasi muda, khususnya di lingkungan akademisi Islam. Sosoknya mencerminkan gambaran cendekiawan yang tidak hanya berorientasi pada pencapaian pribadi, tetapi juga memiliki kepedulian tinggi terhadap kemajuan umat dan bangsa. Ke depan, kehadirannya diyakini akan terus memberikan warna baru dalam pengembangan ilmu-ilmu keislaman, terutama dalam memadukan tradisi klasik dengan dinamika teknologi modern yang semakin berkembang pesat. (*)
Emoticon