Hadapi Revolusi 4.0, Budiman Sujatmiko: Uang Bukan Modal Pertama

SEMARANG, LENTERAMERAHNEWS--Kaula Muda Semarang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang gelar 3rd QUestion Forum dengan Tema "Socity and The City 4.0" di Aula Rumah Dinas Wali Kota Semarang, Selasa (30/7).

Kegiatan ini di hadiri oleh Wali kota Semarang Hendrar Priadi, Budiman Sujatmiko, anggota DPR RI Sekaligus Founder dan Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia, Forro Ferizka World Wide Senior Program Lead Microsoft, Muhammad Najib Kandidat Doktor Kecerdasan Buatan University Of Exford sekaligus Kalitbang Inovator 4.0 Indonesia beserta jajaran Pemerintah Kota Semarang.

Ketua Kaula Muda Semarang dalam sambutannya mengharapkan kegiatan ini mampu menggerakkan para generasi muda untuk menggembangkan Inovasinya dalam rangka menyambut kedatangan Revolusi Industry 4.0.

"Kita harus mampu mempersiapkan diri agar dapat bersaing dalam rangka menyambut revolusi Industri 4.0 dengan mengembangkan potensi model berpikir kita, " kata Forro.

Wali kota semarang, Hendrar Priadi dalam sambutannya mengatakan bahwa masyarakat Semarang khususnya generasi muda saat ini mengalami kegalauan yang terdalam untuk mempersiapkan datangnya Industry 4.0 yakni dengan berpikiran "kita Mau kerja Apa ? Ketika segala sesuatunya di kerjakan oleh robot.

Olehnya itu beliau berpesan kepada generasi muda yang hadir dalam kegiatan ini bahwa Kesuksesan itu bergantung dari usaha kita sendiri olehnya itu perkembangan Industri 4.0 ini harusnya membuat kita menjadi dalangnya bukan wayang.

"Ingat bahwa kesuksesan kalian bukan bergantung dari latar belakang kalian melainkan tergantung dari usaha kalian sendiri olehnya itu kalian harus menjadi dalang dalam rangka menyongsong datangnya Revolusi Industri 4.0, " tutup Hendrar.

Sementara itu, Budiman Sujatmiko Dalam materinya mengungkapkan bahwa modal utama dalam menghadapi revolusi Industri 4.0 bukanlah uang melainkan adalah Imajinasi yang inovatif

"Perlu di pahami bahwa bukan uang yang menjadi modal pertama kalian dalam menghadapi Revolusi 4.0 melainkan adalah imajinasi yang bersifat Inovatif, " ucap Budiman Sujatmiko.

Olehnya Itu perlu memperbaiki Mindset kita dalam menyambut era ini dengan menghidupkan Kritikal Thingking untuk bertahan dalam revolusi Industri 4.0. (mursyid fikri)