BLANTERVIO103

Warga Terserang Penyakit Pelumpuhan Otak, Begini Wujud Kepedulian Bupati Sidrap

Warga Terserang Penyakit Pelumpuhan Otak, Begini Wujud Kepedulian Bupati Sidrap
Selasa, 15 Oktober 2019

SIDRAP, LENTERAMERAHNEWS--Inilah wujud kepedulian Bupati Sidrap, H Dollah Mando saat mengunjungi sekaligus menyerahkan santunan kepada salah satu warga yang terkena penyakit cerebral palsy atau lumpuh otak, Selasa (15/10/2019).

Warga tersebut bernama Astuti, 28 tahun, berdomisili di Jalan Bau Massepe, Kelurahan Rijang Pitu, Kecamatan Maritengae.

Dalam kunjungannya, Dollah didampingi Camat Maritengae, Andi Arifuddin, Lurah Rijang Pittu, A Soeharto, Kasubag Agama, Mental dan Spritual Kesra, Rusli dan Kepala Puskesmas Maritengae, dr Mariana.

Dollah menyampaikan rasa prihatin dan mendoakan Astuti diberi kesembuhan. Ia juga menyerahkan bantuan kepada keluarga Astuti, dan berharap mereka bersabar menghadapi kondisi tersebut.

"Semoga bantuan ini dapat membantu meringankan beban keluarga," ujar Dollah.

Kepada Kepala Puskemas Kecamatan Maritengngae, Dollah juga berpesan agar Astuti dirawat sebaik mungkin.


"Kalau bisa, seminggu sekali dari pihak puskesmas untuk mengontrol kesehatan Astuti," pesan Dollah.

Sementara itu, keterangan dari Lurah Rijang Pittu, Andi Soeharto menyebutkan, Astuti mulai terkena penyakit cerebral palsy (pelumpuhan otak) sejak umur 8 tahun atau kelas 2 SD.

"Awalnya demam. Astuti baru terkena lumpuh setelah pindah ke Rijang Pittu sekitar 6 tahun yang lalu atau sekitar tahun 2013. Ia asli Sidrap tapi pernah merantau di Sumatera," terangnya.

Astuti bersama ibu, nenek dan seorang adiknya tinggal di rumah yang dipinjamkan warga bernama H. Caping. Kedua orang tuanya sudah berpisah dari dulu, sementara ibunya termasuk tertutup kepada tetangga.

"Saya bersama Dokter Rosmin dan bidan kelurahan, Bidan Asma dan Bidan Mia sebelumnya sudah berkunjung. Sudah diperiksa dinyatakan sama dokter bahwa dia terkena cerebral palsy," papar Suharto. 

Ia juga mengungkap, bantuan yang sangat diperlukan yaitu bantuan medis, popok, pangan dan uang karena rumah yang ditinggali memakai listrik nosubsidi. (wis) 
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3160458705819572409