BLANTERVIO103

Media / Alat Peraga Pembelajaran "BOYA WOYANG" Murah, dan Ramah Lingkungan

Media / Alat Peraga Pembelajaran "BOYA WOYANG" Murah, dan Ramah Lingkungan
Minggu, 03 November 2019


Ditulis oleh : Jumardin, S.Pd.M.Pd ( Guru SDN O1 Pasangkayu Kab. Pasangkayu Propinsi Sulbar)



Penanaman konsep dan prinsip dalam pembelajaran akan terasa sulit bagi siswa jika sumber belajar siswa hanya terpusat pada buku ajar. Untuk memudahkan siswa dalam belajar maka guru perlu menyediakan media/alat peraga pembelajaran, karena pada dasarnya pembelajaran seharusnya disampaikan secara nyata.

 Hal ini sejalan dengan teori perkembangan kognitif  yang dikemukakan oleh Jean Peaget (1896-1980) yang mengemukakan bahwa tahap perkembangan konitif usia sekolah dasar (7-11 tahun) merupakan tahap operasional kongkret. proses pembelajaran pada tahap ini anak belum mampu mengolah informasi yang masih bersifat abstak.

Oleh karena itu dalam pembelajaran peserta didik hendaknya menerima informasi yang bersifat konkret.Di era globalisasi, dengan perkembangan teknologi yang canggih, ada banyak sumber belajar bagi peserta didik baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

Misalnya sumber belajar dari internet dan media pembelajaran/alat peraga yang disiapkan di laboratorium sekolah. akan tetapi, tidak semua kalangan dapat menikmati kemajuan teknologi. Kurangnya akses dengan dunia luar, kurangnya sarana yang memadai, rendahnya pendidikan dan kemampuan ekonomi orang tua peserta merupaka kendala yang dihadapi oleh peserta didik dalam memperoleh pembelajaran yang bermakna. hal ini dialami oleh peserta didik yang berada di pedesaan, daerah perbatasan .


Dengan adanya kondisi yang seperti ini, maka guru dituntut untuk berinovasi dalam pembelajaran. salah satu inovasi pembelajaran yang kami buat adalah pengembangan media/alat peraga pembelajaran berupa media/alat peraga Boya Woyang Hewan. Dengan media/alat peraga Boya Woyang Hewan ini diharapkan dapat mempermudah guru dalam penyampaian bahan ajar IPA khususnya materi pengelompokan/penggolongan hewan.

Selain bahannya ramah lingkungan, pembuatan media/alat peraga Boya Woyang Hewan ini,tidak memelukan biaya yang tinggi karena ketersediaan bahannya mudah diperoleh.
Pembuatan Boya Woyang Hewan secara manual tidak bisa dikatakan mudah. Pembuat karya harus memiliki skill dalam berimajinasi dan menuangkannya dalam bentuk Boya Woyang Hewan dengan menampilkan berbagai warna dan tampilan yang menarik perhatian.

Media/alat peraga Boya Woyang Hewan untuk materi  penggolongan/pengelompokan hewan dibuat dengan menggunakan kardus bekas dan dibungkus dengan kertas warna warni dan palstik dengan tujuan supaya media/alat peraga terlihat menarik dan awet dalam penggunaannya. Untuk item gambar menggunakan hasil print out yang dibentuk menyerupai orang-orangan dengan menggunakan tumpuan berupa tutup botol air mineral. Media/ alat peraga ini dapat digunakan dalam pembelajaran dengan memadukan model pembelajaran kooperatif, dikemas menjadi pembelajaran aktif yang melibatkan peserta didik dan guru.


Untuk memenuhi pembelajaran yang PAIKEM, media/alat peraga Boya Woyang Hewan ini disesuaikan dengan kebutuhan sekolah di daerah. Media/alat peraga ini tidak memerlukan listrik ataupun alat elektronik. Selain  ramah lingkungan,untuk membuat media/alat peraga Boya Woyang Hewan  tidak memerlukan biaya yang banyak karena sebagian besar bahan untuk membuatnya  berupa barang barang bekas yang mudah diperoleh. Media/alat peraga Boya Woyang Hewan ini belum dikenal di sekolah-sekolah. Potensi untuk dikembangkan sangat besar, serta tidak terbatas pada materi IPA. Beberapa pelajaran bisa menggunakan media/alat peraga ini, seperti IPS, MM, Bahasa Indonesia. Bahkan Media/ alat peraga ini bisa diajarakan pada pembelajaran tematik.(*) 
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3160458705819572409