BLANTERVIO103

Inilah Pengakuan Ibu Korban Aksi Bejat Ayah Kandung di Sidrap

Inilah Pengakuan Ibu Korban Aksi Bejat Ayah Kandung di Sidrap
Minggu, 22 Desember 2019

aksi pencabulan ayah kandung sidrap
ST, ibu korban pelampiasan bejat ayahnya, saat diwawancara media


SIDRAP, LENTERAMERAHNEWS-- Sambil terisak dan meneteskan air mata, ibu dari anak yang digagahi ayah kandungnya di Sidrap ini menceritakan kisah pilu yang dialaminya kepada media dikediaman saudaranya, perbatasan Kelurahan Panreng, Kecamatan Baranti - Kelurahan Macorawalie, Kecamatan Pancarijang, Sidrap, Sabtu (21/12/2019).

"Saya betul-betul sakit pak, setelah tahu perbuatan bejat suamiku yang selama ini berbuat mesum kepada anaknya sendiri," ucap ST, sambil menangis dihadapan media.

Ibu empat orang anak ini menangis karena tak menyangka aksi bejat yang dilakukan suaminya kepada anaknya, SR tak pernah dia ketahui. Meskipun selama lima tahun, suaminya ternyata adalah sang "predator" terhadap anaknya.

"Saya baru curiga, saat anak saya SR, berbadan dua. Saat itu ada kelainan dia selalu lesu dan muram," ceritanya.

Waktu itu dia cerita jika dirinya telah hamil. Dan alangkah terkejutnya saat mengakui yang menghamilinya ternyata DR, ayahnya sendiri. "Saya bagai disambar petir pak, sakit sekali," akunya meneteskan air mata.

dirumah tua inilah, ST bersama keempat anaknya tinggal dengan saudaranya beserta keluarganya


Seperti diberitakan kemarin dimedia ini, Tak tanggung-tanggung, selama lima tahun lamanya, suaminya menjadi monster terhadap anaknya sendiri, SR (18), selama 5 tahun sejak 2014 silam, saat SR masih berumur 13 tahun sudah menjadi tempat pelampiasan nafsu bejat ayahnya sendiri.

"Saat saya sudah tahu kalau pelaku aksi bejat itu adalah suami sendiri, saat itu pula saya selalu diancam pak. Saya takut," imbuhnya dalam isak tangisnya.

Ketika ditanyakan kenapa meninggalkan rumahnya dan memilih tinggal dirumah saudaranya, tangis ST pecah, seraya terbata-bata dia berucap jika dirinya sangat malu tinggal dikampungnya. Selain malu, dia juga takut dan memikirkan tentang kehidupan keempat anaknya.

Namun, saat media ini bertandang kekediaman saudara ST, pemandangan miris nampak terlihat. Dalam satu rumah kayu tua reok dan hampir rubuh, dia tinggal bersama saudaranya beserta anak-anaknya, ibunya ditambah ST beserta empat anaknya yang masih berumur 4 tahun.

Dinas terkait seperti Dinas Sosial, pemerintah daerah untuk lebih peduli kepada korban dan keluarganya. Selain butuh pendampingan, juga bantuan materil kepada keluarga ini. (wis) 
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3160458705819572409