Ahmad, SP, MSi bersama istri sesaat setelah dilantik sebagai Kadis Perdagangan dan Perindustrian |
SIDRAP, LENTERAMERAHNEWS--Sekolah Menengah Tekhnologi (SMT) Pertanian Ciro-Ciroe, Kecamatan Watangpulu, Kabupaten Sidrap, Sulsel dulunya menjadi salah satu sekolah favorit yang menjadi ikon Kabupaten Sidrap. Karena sebagai daerah lumbung pangan nasional, Sidrap menjadi target tempat untuk berguru pertanian secara nasional.
Tak pelak, tiap tahun masa penerimaan siswa baru, sekolah ini menjadi ramai pendaftaran bagi siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat untuk melanjutkan pendidikannya ketingkat yang lebih tinggi. Bahkan, siswa dan jebolan sekolah ini banyak yang melakukan Magang ke Negeri Sakura, Jepang. Mengapa, karena sekolah ini melakukan kerjasama dengan pemerintah Jepang.
Siswa sekolah ini bahkan diasramakan, lantaran kebanyakan siswa yang mengenyam pendidikan dibangku sekolah ini berasal dari luar daerah, bahkan banyak yang dari luar provinsi.
Namun sekarang, setelah nama SMT Pertanian yang berubah status menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Sidrap, jumlah siswanya malah berkurang. Jika masa SMT Pertanian, jumlah siswanya 600 lebih sekarang hanya mencapai 300 siswa dari 8 jurusan.
Muh Tahir, SPd, MPd, Wakasek Bidang kurikulum |
Muh Tahir, SPd, MPd, Wakil Kepala Sekolah Bidang kurikulum saat dihubungi via handphone miliknya, Minggu (12/01/2020) mengatakan, saat masih SMT Pertanian, sekolah ini menyiapkan dua (2) jurusan unggulan, yakni Tekhnologi Produksi Pertanian dan Tekhnologi Peralatan Pertanian.
"Dulu sewaktu SMT Pertanian Ciro-Ciroe, sekolah ini hanya menyiapkan 2 jurusan yakni Tekhnologi Produksi Pertanian dan Tekhnologi Peralatan Pertanian," kata Muh Tahir.
Menurutnya, saat ini dengan jumlah siswa 300 lebih, SMKN 3 Sidrap bersama alumni, kembali melakukan inovasi untuk membangkitkan kembali pertanian mengingat dari awal sekolah ini memiliki background pertanian, apalagi didukung dengan luas lahan sekira 29,7 hektar.
"Bersama alumni, kami kembali membangkitkan pertanian disekolah ini, mengingat SMKN 3 Sidrap ini adalah background pertanian, apalagi didukung dengan luas lahan 29,7 hektar," ucapnya.
Menurut Muh Tahir, saat ini sekolah ini sudah menyiapkan delapan (8) jurusan atau Program/Kompetensi Keahlian yakni Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Agribisnis Tanaman Perkebunan, Agribisnis Ternak Unggas, Kesehatan Hewan (Keperawatan Hewan), Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Pengelasan, Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, dan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor.
Meskipun dulunya sekolah ini berbasis pertanian, namun banyak sederetan nama alumninya yang juga berhasil menduduki jabatan penting di Pemerintahan, legislatif dan yudikatif. Teranyar, Nama Ahmad Dollah, SP, MSi yang baru dua hari dilantik oleh Bupati Sidrap, H. Dollah Mando sebagai Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian.
Selain itu ada juga, A. Mukti Ali, Kabid di Dinas Infokom Sidrap, Sutianto, Kabid di Dinas Pertanian. Yang pernah sukses di legislatif ada, Ali Hafid, Agussalim Mando, Hamsir Mahmud, serta H. Salman (almarhum). di Yudikatif ada nama Kompol Nursalam Saka. Selain itu ada nama yang juga sukses di swasta sebagai Direktur Advansia Ali Syarif.
Ahmad Dollah yang diamanahkan sebagai Kadis Perdagangan dan Perindustrian saat dihubungi media ini mengaku jebolan SMT Pertanian Ciro-Ciroe tahun 1989.
Ahmad mengatakan, meskipun berlatar belakang pertanian, namun banyak juga alumni SMT Pertanian yang mampu menduduki jabatan di Pemerintahan.
"Saya berharap kedepannya agar sekolah ini (SMKN 3 Sidrap) bisa maju dan bersaing dengan sekolah lain guna mencetak generasi terdidik yang mampu menjadi teladan, berguna bagi bangsa dan negara, terkhusus bagi daerah," kunci Ahmad. (wis)
Emoticon