BLANTERVIO103

Warga Mengadu Terkait Debu Semen dan Kemacetan, DPRD Pinrang Panggil Pihak Terkait.

Warga Mengadu Terkait Debu Semen dan Kemacetan, DPRD Pinrang Panggil Pihak Terkait.
Selasa, 28 Januari 2020


PINRANG, LENTERAMERAHNEWS--- Mengawali awal tahun 2020, kinerja DPRD Pinrang cukup sibuk. Kesibukan itu lantaran sejumlah aspirasi masyarakat masuk kr meja kerja dewan.

Setelah menerima aspirasi masyarakat Kelurahan Manarang, yang merasa mendapatkan teror dari tetangganya, serta aspirasi dari warga Kaliang terkait bau kotoran sapi. Teranyar, aspirasi dari guru honorer terkait masalah gaji, terakhir aspirasi masalah debu semen.

Hari ini, Selasa, 28 Januari 2020, Pkl.10.00 wita, giliran Komisi III yang menerima aspirasi warga Jalan Melati dan Imam Bonjol Kota Pinrang terkait debu semen yang membuat mereka tidak nyaman karena adanya kegiatan bongkar muat semen di jalan tersebut.

Rapat dipimpin Ketua Komisi III, H.Alimuddin Budung, S.Hi, didampingi Wakil Ketuanya, Hj.Sahariyah Lolo dan Sekretaris, Ir.Usman Bengawan. Dihadiri Anggota Komisi III lainnya yaitu, Hamsyar Jerre,SE, A.Muh.Ramdhani, M.Faizal, Harun Ali, Hj.Ratna Arifin dan Muh.Thoha. Sedangkan dari instansi terkait yakni, Kadis Lingkungan Hidup, Sudirman, dan stafnya, Laode Karman, Kadis Perhubungan, Drs,Mantong, dan Sekretarisnya, Drs,Edia, Camat Sawitto, A.Taufik, Hj.Herawati, mewakili terlapor, dan sejumlah warga Jalan Melati kota Pinrang. 

Menurut salah satu warga, Nanni, mereka mengadu ke DPRD Pinrang karena merasa terganggu dengan banyaknya debu semen disekitar rumahnya. Bukan hanya itu, kata Nanni, jalanan juga macet karena banyak truk yang diparkir di jalan tersebut padahal jalannya termasuk sempit.

Sedangkan menurut Hj.Herawati, pengusaha yang merupakan terlapor mengungkapkan bahwa, mobil yang parkir di jalan yang di maksud hanya sementara karena saat ini tidak ada aktivitas proyek sehingga banyak truk yang nganggur, sehingga diparkir sementara di jalan tersebut. Adapun mengenai debu semen, semen yang dibongkar di sana jumlahnya relatif kecil, sehingga dirinya merasa bahwa debu semen itu tidak terlalu mengganggu warga di sekitarnya.

Kadis Perhubungan, Drs.Mantong, mengakui bahwa di jalan tersebut memang sering terjadi kemacetan, karena jalanan itu segitiga dan sempit, sehingga jika ada mobil yang parkir apalagi truk pasti menyebabkan kemacetan,

“Setiap hari personil saya, ditempatkan di jalan tersebut untuk mengurai kemacetan karena memang sering terjadi kemacetan di area ini,” jelas Mantong.

Sementara itu Menurut Kadis Lingkungan Hidup, Sudirman, sudah waktunya dilakukan hearing besar-besaran mengenai penataan kota khususnya pergudangan, karena kejadian seperti ini bukan hanya terjadi di Jalan Melati dan Imam Bonjol tapi juga terjadi di jalan lain seperti Jalan Kartini serta Jalan Diponegoro.

Hal itu dibenarkan oleh Camat Watang Sawitto, A.Taufik, menurutnya, memang banyak aktifitas pergudangan di tengah kota padahal menurut aturan, itu tidak dibenarkan.

“Kami selaku aparat kelurahan dan kecamatan sering menegur mereka, tapi seakan tidak di indahkan, setelah ditegur mereka hentikan tapi selang beberapa hari aktifitas tersebut terulang lagi, sehingga hal ini perlu dibahas secara intens dan melibatkan semua stakeholder supaya masalah ini bisa terselesaikan," kata Camat.

Terkait mengenai masalah keberatannya warga Jalan Melati dan Imam Bonjol, menurut salah satu Anggota Komisi III, M.Faizal, sebaiknya diselesaikan dulu secara kekeluargaan, bagaimana supaya aktifitas pengusaha tetap jalan tapi warga disekitarnya juga tidak terganggu, sementara menunggu penertiban pengudangan, karena penertiban pergudangan ini membutuhkan waktu yang lama. (wis) 
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3160458705819572409