BLANTERVIO103

Reses Anggota DPRD Sulsel, Aris Asnawi, Dua Legislator Asal Sidrap Serap Aspirasi Sampai Tulang Zumzum Pedesaan

Reses Anggota DPRD Sulsel, Aris Asnawi, Dua Legislator Asal Sidrap Serap Aspirasi Sampai Tulang Zumzum Pedesaan
Jumat, 19 Juni 2020

Sidrap, lenteramerahnews.co.id-- Keterwakilan rakyat di legislatif adalah refresentatif wujud aktualisasi demokrasi, baik tingkat daerah, provinsi sampai pusat. Dengan adanya wakil rakyat, diharapkan aspirasi dapat tersalurkan menuju kesejahteraan.

Terkait hal itu, masyarakat Sidenreng Rappang, patut bersyukur, lantaran dua anggota Dewan perwakilan Rakyat Daerah - (DPRD) Sulsel, yakni H. Syahruddin Alrif, Sip, MM dan H. Zulkifli Zain, SH tak hanya mewakili daerah pemilihannya, Sidrap, Pinrang dan Enrekang tapi keduanya bersungguh sungguh menyerap aspirasi hingga ketulang zumsum pedesaan dan memperjuangkan serta melindungi kepentingan rakyat.

Hal ini patut diapresiasi kata Aris Asnawi, saat dimintai tanggapannya Jumat 19/6-2020, terkait reses yang dilakukan kedua wakil rakyat beda partai tersebut untuk masa Sidang ketiga DPRD Sulsel.

Aris Asnawi, menilai politisi muda yang boleh dikatakan mewakili kaum milenial ini, H.Sahar, demikian sapaan akrab Sekretaris Partai Nasdem Sulsel, H.Syahruddin Alrif, dan H.Filli, sapaan akrab mantan Ketua Dprd Sidrap dari Partai Golkar, H. Zulkifli Zain, lahir dari rahim rakyat biasa hingga keduanya merasakan betul denyut nadi masyarakat yang diwakilinya. Maka tak heran, jika mereka kerab ditemukan berjalan kaki naik - turun gunung dan menyeberang sungai yang oleh sebagian orang menilai bertarung nyawa demi bersahabat dengan masyarakat pedesaan.

Baca juga : Waspada, Pasien Positif Covid-19 Sidrap Bertambah 5 orang

Menurut inisiator dan pendiri beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ), ini baik H. Sahar maupun H. Filli, besar dan menjadi tokoh politik bukan  lahir dari rahim dinasti politik, keduanya tidak memiliki ikatan emosional dan kekerabatan dengan pejabat atau tokoh politik saat ini maupun sebelumnya, murni lahir dari rahim rakyat.  H.Sahar misalnya, pernah merasakan bagaimana pedihnya kulit dipanggang terik matahari dilantai jemur penggilingan padi.  Hal sama pernah dirasakan H.Filli, berkeliling dipematang sawah dibawah terik matahari berjualan Es lilin, tiba-tiba hujan dan Es jualannya belum habis. Jadi, keduanya bukan juga Kader yang memiliki kedekatan dengan orang kual lokal ( lokal strongmen ), yang memiliki afiliasi atau komunitas tertentu ditingkat lokal dimana mereka lahir dan dibesarkan. 

Hal ini membuat H. Sahar dan H. Filli leluasa berbicara dan berbahasa sama dengan masyarakat tanpa beban psyikologis. Kata Aris asnawi, sembari menilai kedua politisi santun ini telah mendorong perubahan politik lokal dengan nyaring menyuarakan kebenaran, menyerap dan menyalurkan aspirasi rakyat  secara transparan, akuntabel dan aktual sesuai harapan mereka yang diwakilinya.

Hal menarik saat ini bagi politisi dalam beraktualisasi dengan gerakan masing-masing sesuai ide dan missi zaman, dari partai Politik yang membesarkannya adalah dukungan media terutama media sosial berbasis internet.  Gerakan kemanusiaan dan kedermawanan politisi dapat lebih mudah diakses dan mem-Viral-kan opini sebagai wakil rakyat yang bekerja nyata untuk rakyat.  Hanya saja, Aris asnawi yang juga dikenal wartawan senior ini mengingatkan kepada kedua anak muda Sulsel ini untuk tetap menjaga keseimbangan dan berhati-hati menyuguhkan aktivitas berlebihan karena media, terutama media sosial sesungguhnya hanya bersahabat dengan kebenaran.

(wis)
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3160458705819572409