BLANTERVIO103

Geliat Tepian Sungai Tello, Lewat Tangan Dingin Om Bos

Geliat Tepian Sungai Tello, Lewat Tangan Dingin Om Bos
Kamis, 16 Juli 2020
Ir. Ibrahim A. Azis, MSi Ketua ORW XI Tello Baru Kec.Panakkukan Makassar

Makassar, lenteramerahnews.co.id-- Mulai debutnya 2017, terpilih sebagai Ketua Organisasi Rukun Warga (ORW) XI, Kelurahan Tello Baru, Kecamatan Panakkukan, Kota Makassar. Kala itu bibir Sungai Tello, yang membentang dari arah timur jembatan Sungai Tello, kearah barat batas Kompleks BTN Citra Tello Permai, ditumbuhi semak belukar.

Warga banyak takut melintas, apalagi dimalam hari. Sebagian warga menganggap semak belukar itu keramat karena di huni Jin, syetan yang kerab menampakkan diri. Mitos ini, digugurkan Ibrahim A. Azis. Hasil musyawarah ketua Rukun Tetangga (RT), tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemuda, pinggir Sungai yang juga batas Kelurahan Tello Baru dan Tamalanrea Indah ini, di bersihkan. Pohon, semak belukar yang "angker" itu dibabat habis.

Sepanjang lebih kurang 150 meter dengan lebar 7 meter itu, kemudian di "kaplin" dibagi per RT dan 1 untuk RW. Jadi delapan kaplin. Semangat gotong royong warga  terbangun. Om Bos, demikian sapaan akrab Ibrahim A.Azis, yang juga Kepala Tata Usaha Fak. Teknik (saat ini hijrah ke Fak. Sastra) Universitas Muslim Indonesia - UMI Makassar, merogoh kocek pribadinya, membangun Gazebo. Gebrakan ini diikuti pula oleh warga dibawah komando ketua RT Masing-masing.  Lebih dua bulan 8 Gazebo, terbangun atas swakelola para warga.  Realitas kearifan lokal sikap gotong royong di implementasikan warga kata Om Bos saat itu.

Kalau hanya Gazebo, daya tarik tepian sungai Tello belum sepenuhnya memikat hati warga untuk selalu datang. Bersama Tokoh Masyarakat, H. Junaid dan om bos, membuat Keramba apung.

Awalnya, banyak yang ragu bahkan takut. Sebagian beranggapan karamba tidak produktif sebagian lainnya, takut karena Sungai Tello, dihuni beberapa Buaya besar.

Tak hirau kekuatiran bernada sinis itu, berselang empat bulan kemudian ikan H. Junaid dan om bos, panen perdana.  Warga diajak ramai- ramai makan ikan. Melihat produksi ikan yang prosfektif, akhirnya para ketua RT pun, mengajak warganya bangun keramba.

Prosfek pasar ikan yang begitu tinggi, permitaan setiap hari terus berkembang, Budidaya Ikan Sistim keramba Apung, diganrungi masyarakat, apalagi ditopang dengan adanya Tokoh masyarakat ORW XI  Tello Baru, pakar perikanan. Prof.Dr.Ir.H.Kasnir, MSi  Guru besar fak. Perikanan UMI Makassar, sabang hari bercengkrama dengan warga, tentu berdiskusi tentang Ikan.

Tak heran, tepian sungai Tello saat ini sudah berjajar kurang lebih seratus keramba, milik masyarakat. Lapangan kerjapun tercipta kesejahteraan warga pelan tapi pasti terdongkrak.

Tak sampai disitu saja, pak Bram, panggilan Ibrahim A.Azis, oleh sejawat dan mitra kerjanya. Tanah kosong halaman Gazebo, ditanami berbagai jenis sayur mayur, lombok, sawi, pokra, bayam, tomat dan lainnya.  Kegiatan ini disambut baik oleh ibu-ibu. Lelakinya piara ikan kaum wanita berkebun.

Agar kegiatan berkebun ini terorganisir dan terkelola dengan baik, kaum wanita tak mau kalah dengan Bapak-bapak yang punya kelompok Nelayan. Maka, kaum ibu- ibu pun bermufakat membentuk Kelompok Wanita Tani - KWT Citra, namanya.  Debut KWT Citra, yang dinakhodai Hj.Rosmi Idris, melejit.  Produksi sayurannya laris manis di pasaran, bahkan " menerobos" pasar moderen. KWT Citra menjalin kerjasama dengan Glael untuk memasarkan produksi kebunnya.


Hj. Rosmi Idris, yang juga Ketua RT G ini, terus berlari kencang, berbagai institusi pemerintah diajak datang makan sayur dan tentu ikan Nila hasil keramba. Aroma ikan bakar Nila dan sedapnya sayur segar KWT Citra membuat petinggi Bank Indonesia, memberi stimulus penyemangat kerja berupa uang tunai. Tak sampai disitu, cabai hasil kebun KWT Citra, diolah jadi Sambel botol, dan dipasarkan. Godaan pedasnya, menggoda pimpinan PLTU Tello, hingga turut pula merogoh kocek perusahaan milik negara itu membantu dana KWT Citra, binaan ORW XI Kel. Tello baru.

Kegesitan kaum ibu-ibu, bukan tak ada masalah.  Dimusim hujan bukan hanya gagal panen tapi lahan kebunnya tak bisa digarap karena banjir. Hj. Rosmi, tak mau melihat anggotanya menganggur. Anggota KWT Citra, tak hanya petani, katanya. Maka skiil anggota harus diasah life skiil. Berbagai pelatihan pun di ikuti. Baik yang dilaksanakan pemetintah maupun swasta.

Paling anyar adalah pelatihan pembuatan Kue dan Roti. Dari pelatihan ini KWT melengkapi sarana dan prasarana pembuatan kue dan roti. Kaum ibu yang tergabung di KWT Citra, tak hanya handal dalam berkebun tapi juga linca dalam home industri, Sambel dan Roti brand KWT Citra, mulai beredar dipasaran.

Produktifitas warga BTN Citra Tello Baru, didorong etos kerja kolektif - semangat, kebersamaan, gotong royong sebagai kearifan lokal yang dipayungi warisan leluhur, " massiddi ada, massiddi Siri, massiddi Gau".

Kolektivitas yang terjaga ini, memicu nalar Ombos. Menurutnya kebersamaan ini modal sosial untuk meningkatkan taraf hidup warga. Sikap gotong royong yang terbangun atas kesadaran bersama adalah potensi ekonomi.  Kata Ombos, hal ini harus diolah.  Caranya, buat wadah ekonomi bersama untuk merangkum semua usaha warga seperti hasil keramba, kebun KWT, warung dan hasil home idustri. Ibrahim A.Azis pun mengajak warga Tudang Sipulung - bermusyawarah membangun kekuatan ekonomi.  Tujuannya, selain meningkatkan pendapatan warga juga mengurangi pengangguran. Dari hasil Tudang sipulung, disepakati membentuk Koperasi. Meski secara administratif dan badan hukum koperasi belum selesai, debutnya sudah ada. Gula pasir, Teh, minyak goreng dan air mineral dengan harga grosir mulai dipasarkan.

Kiprah Ibrahim A.Azis, tak hanya memberi harapan pada warganya. Programnya diawali dengan karya nyata lalu  dikuti warganya. Tak heran, jika setiap saat merogoh koceknya dalam- dalam tanpah pamri.  Semata pengabdian saja, katanya. Om Bos cuma minta satu saja, jika ada kegiatan kiranya disampaikan agar bisa saling memahami dan sepenanggungan jika kelak ada masalah. Sipakalebbi, sipakatau sipakamase-mase na tu sipakario-rio pada idi. Ok  Om Bos.

(ris/wis)
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3160458705819572409