BLANTERVIO103

Keterpaduan Membangun Kawasan Terpadu

Keterpaduan Membangun Kawasan Terpadu
Sabtu, 25 Juli 2020


Makassar sebagai ibu kota provinsi Sulsel, tumbuh kian pesat.  Penduduk kota terus bertambah banyak, pesebaran penduduk antara kota Makassar dan daerah mengalami ketidak seimbangan. Penyediaan pangan dikota Angin Mammiri menjadi hal yang penting, tak kalah pentingnya papan, listrik, air, transportasi dan lainnya karena hal ini berkaitan dengan tanggungjawab kota memenuhi perut warganya agar tidak keroncongan.

Perebutan sumber-sumber pangan dikota kian pelit, lahan makin sempit pohon yang dulunya rindang, hijau menjulang disudut kota tergantikan gedung menjulang dan pemukiman yang terus bertambah akibat terus bertambahnya jumlah penduduk yang berakibat berubahnya konfigurasi lingkungan, sosial, ekonomi dan urusan pangan gizi warga kota.

Kebutuhan pangan warga kota Makassar hampir semuanya dipasok dari daerah termasuk sayur-sayuran yang kebanyakan dipasok dari Gowa, Maros dan Takalar yang daya tahannya cepat rusak.

Padahal, pangan menjadi kebutuhan vital setiap manusia, kebutuhan yang mutlak terpenuhi hingga pasokan dan harganya harus terjangkau kantong masyarakat.

Diperlukan strategi dan kerja cerdas dan nyata untuk memenuhi pangan warga kota dengan melihat peranan sumber daya alam, lingkungan dan modal sosial sebagaimana yang dilakukan warga Tepian Sungai Tello, ORW XI, Kel. Tello baru Kec. Panakkukan Makassar. Kerja kolektif memahami esensi pemenuhan kebutuhan pangan dengan memamfaatkan lahan kosong bercocok tanam berbagai jenis tanaman sayur dan melakukan budidaya ikan sistim jaring apung ditepian sungai.

Selain dimaksudkan untuk menjaga kepulan asap dapur warga, pemenuhan gizi program ini ternyata berkontribusi nyata  menekan laju inflasi kota.

Sukses warga Citra Tello Permai, bercocok tanam sayur mayur seperti, Lombok, Tomat, kacang panjang, Sawi, Sereh, jahe dan lainnya, mengembankan budidaya ikan Nila sistim jaring apung serta membangun 8 Gazebo milik RT/RW, berkat keterpaduan sinergitas warga, Ketua RT/RW, Lurah, camat, Kamtibmas, Babinsa, Danramil, Kapolsek dan Pemerintah kota Makassar.


Keterpaduan membangun kawasan terpadu tepian sungai Tello diwujudkan dengan peran masing-masing seperti, Lurah Tello baru Andi Syamsu Rijal, setiap waktu senggangnya dimamfaatkan untuk datang berkomunikasi dengan warga. Bentuk komunikasi pemerintahan Syamsu Rijal, patut diacungi jempol.  Tidak formil, tidak kaku, tidak pasang wibawah sebagai pejabat.  Syamsu Rijal, cukup main catur dengan warga sembari penyampaikan pesan pemerintah bahkan, kadang merogoh koceknya untuk membeli Kue, gula dan kopi untuk dinikmati bersama warga. Jika kebetulan ada yang panen Ikan, makan bersama sembari bercanda gaya kepemimpinan pak lurah Syamsu Rijal ini tak jauh bedah dengan kepiawaian Camat Panakkukang Muh. Tahir.

Pak camat kerab datang bersama isterinya bercengkrama dengan warga, pesan pembangunan disampaikan secara kekeluargaan. Dari sisi keamanan dan ketertiban warga peran Bripka Kasim dan Babinsa Serma Irwan tak bisa dinafikkan.  Kedua sosok pengayom dan pelindung masyarakat ini membiarkan kelopak matanya menahan ngantuk hingga dini hari duduk di Gazebo, kadang main domino sambil minum kopi dengan anak muda. Keduanya menjalankan tugas dengan disiplin pasalnya, selain loyalitas pada tugas juga karena Danramil dan Kapolsek Panakkukang biasa datang langsung berkunjung.

Melihat etos kerja ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani Citra, bercocok tanam, pemerintah kota Makassar melalui Dinas Tanaman Pangan turut serta membantu mengedukasi cara berkebun dengan baik. Seorang tenaga Penyuluh pertanian lapangan ditugaskan khusus mendampingi KWT Citra mengolah lahan yang terbatas itu.

Tak mau kalah, usai melihat langsung puluhan keramba berjejer, Kepala Dinas Perikanan kota Makassar Dr. Rahman Bando, tergerak memberi delapan petak keramba dan dermaga yang terbuat dari fiber. Para nelayanpun kian bersemangat, meski bantuan tahap pertama itu masih jauh dari kebutuhan warga setidaknya hadirnya bantuan langsung pemerintah menjadi Suplemen penyemangat nelayan untuk mengembankan usahanya.

Terakhir, keterpaduan warga dan pemerintah harus tetus terpilihara sebagaimana telah diwujudkan di ORW XI Kel.Tello baru, komitmen pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat dan menjadikan lahan sempit seperti halaman rumah menjadi lahan produktif harus ditingkatkan agar kelak pemerintah kota tidak kelabakan menghadapi pertumbuhan penduduk yang sangat pesat.

Demikian halnya para politisi yang jadi wakil rakyat diparlemen harus sadar bahwa kehadirannya mengisi jabatan publik sebagai orang yang terhormat itu karena Suara rakyat maka datanglah bicara dengan warga.

(aris asnawi, 25/7-2020- Tello baru).
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3160458705819572409