Sidrap, lenteramerahnews.co.id-- Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Republik Indonesia (DKPP RI), Prof. Dr. Muhammad, S.Ip, M,Si, menghadiri Sosialisasi Pencanangan Desa Sadar Pengawasan dan Anti Money Politic yang digelar Bawaslu Sidrap.
Sosialisasi berlangsung di Desa Tanete, Kecamatan Maritenggae Sidrap, Kamis (24/9/2020) malam. Turut hadir, Ketua Bawaslu Sulsel, Drs. H. Laode Arumahi, MH, Ketua Bawaslu Sidrap, Asmawati Salam, beserta anggota, Muhardin, SH dan Andi Syaiful, S.Sos.
Tampak pula Kadis PMDPPA Sidrap, H Abbas Aras dan Kades Tanete, H. Burhanuddin. Adapun peserta sosialisasi yaitu para tokoh masyarakat, anggota karang taruna dan generasi muda Desa Tanete.
Kegiatan itu dilaksanakan sebagai bentuk sosialisasi dan pencegahan terjadinya money politik di masyarakat, agar ke depan masyarakat mengetahui dan mengerti dampak dari politik uang tersebut.
Ketua DKPP RI, Prof Muhammad mengaku sangat mendukung langkah yang ditempuh Bawaslu Sidrap dalam melakukan pencegahan ataupun pengawasan meskipun tidak sedang berpilkada.
Semoga saja pencanangan desa sadar pengawasan anti money politik di Desa Tanete ini, ke depan bisa berkembang ke desa-desa berikutnya, sehingga praktik money politic di Sidrap bisa diminimalisir," harapnya.
Apresiasi juga disampaikan Ketua Bawaslu Sulsel, Laode Arumahi. "Semoga Bawaslu Sidrap terus proaktif dalam melakukan sosialisasi, pencegahan di seluruh wilayah Kabupaten Sidrap," ujarnya.
Hal senada disampaikan Kadis PMDPPA Sidrap yang sangat mengapresiasi langkah Bawaslu dalam melakukan pencegahan politik uang.
"Kita berharap semua desa di Kabupaten Sidrap dilakukan sosialisasi seperti saat ini," kata Abbas Aras.
Adapun Ketua Bawaslu Sidrap, Asmawati Salam menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh pihak atas terlaksananya kegiatan tersebut.
"Harapannya, Kita bisa saling mengingatkan kepada sanak saudara dan masyarakat tentang dampak negatif dari money politic," harapnya.
Sementara itu Kepala Desa Tanete, Burhanuddin menghaturkan terima kasih kepada Bawaslu Sidrap atas terpilihnya desa yang dipimpinnya menjadi desa percontohan yang sadar akan money politic.
Ia mengatakan, masyarakat Desa Tanete tidak pernah menginginkan pesta demokrasi dengan money politic. "Kebetulan selaku kepala desa, tahun depan masa jabatan saya berakhir. Dan selalu Saya sampaikan kepada masyarakat jika dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa ada yang menggunakan money politic, lebih baik saya mundur" tandasnya.
Sebagai informasi kegiatan serupa dengan tema “ Seminar pengawasan partisipatif “ akan dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Sidrap pada hari ini Jumat tanggal 25 September 2020
(Mus/wis)
Emoticon