BLANTERVIO103

Mahasiswa UMS Rappang Ubah Sampah Organik Jadi Maggot Bernilai Ekonomi di Desa Kulo

Mahasiswa UMS Rappang Ubah Sampah Organik Jadi Maggot Bernilai Ekonomi di Desa Kulo
Kamis, 21 Agustus 2025


SIDRAP, LENTERAMERAHNEWS– Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) kembali menunjukkan kontribusinya dalam pemberdayaan masyarakat desa. Melalui Program Kuliah Kerja Nyata – Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (KKN-PMM), para mahasiswa menghadirkan inovasi pengelolaan sampah organik yang mampu meningkatkan ekonomi warga Desa Kulo, Kecamatan Watang Sidenreng.


Program ini dibimbing oleh tiga dosen, yakni Muhammad Bibin, S.Pi., M.Si., Rifni Nikmat Syarifuddin, S.P., M.Si., dan Dian Nirmasari, S.E., M.M. dengan mengusung konsep biokonversi menggunakan Maggot Black Soldier Fly (BSF) serta diversifikasi produk turunannya yang memiliki nilai ekonomi tinggi.


Demplot dan Pendampingan

Mahasiswa KKN-PMM tidak hanya memberi teori, tetapi juga menggelar demplot (demonstrasi plot) serta pendampingan teknis bagi kelompok tani (Poktan) Sipakaenre. Hasilnya, warga kini mampu mengolah limbah organik rumah tangga menjadi media tumbuh maggot yang efisien.


“Dulu limbah hanya jadi masalah di desa kami, sekarang malah bisa dimanfaatkan menjadi media hidup maggot, bahkan residunya jadi pupuk organik,” ujar perwakilan Poktan Sipakaenre.


Sementara itu, kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) Anugrah diarahkan memanfaatkan maggot segar sebagai pakan ikan alternatif yang kaya protein dan ramah lingkungan. Selain itu, kelompok juga dilatih memproduksi tepung maggot kering, pelet maggot, hingga pupuk organik (kasgot). Produk turunan ini dinilai berpotensi membuka pasar baru sekaligus menambah pendapatan masyarakat.


Dampak Ekonomi, Ekologi, dan Sosial

Program KKN-PMM ini menghadirkan manfaat multi-aspek:


Ekonomi: biaya operasional berkurang dan muncul sumber pendapatan baru dari maggot segar maupun produk olahan.


Ekologi: volume sampah organik berkurang signifikan melalui biokonversi berkelanjutan.


Sosial: tercipta sinergi antara Poktan dan Pokdakan serta meningkatnya kapasitas masyarakat dalam mengelola usaha berbasis bioteknologi sederhana.


Apresiasi Pemerintah

Pemerintah Kabupaten Sidrap melalui Asisten Pemerintahan dan Kesra menyambut baik program ini.

“Program ini selaras dengan visi Sidrap dalam pengelolaan sampah berkelanjutan dan pemberdayaan ekonomi desa. Kami melihat potensi besar untuk direplikasi di desa lain sebagai model pemberdayaan yang holistik,” ujarnya.


Didukung Kementerian

Kegiatan KKN-PMM UMS Rappang ini didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Tahun 2025. Mahasiswa juga telah menyusun rencana keberlanjutan berupa tata kelola kelompok, strategi pemasaran, serta kerja sama dengan Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan setempat.


Program ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa tidak hanya hadir sebagai agen perubahan, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi sirkular berbasis potensi lokal. Melalui biokonversi dan diversifikasi maggot BSF, Desa Kulo kini semakin siap menuju desa mandiri, berdaya saing, dan ramah lingkungan.


(Penulis: Reza, Rian, Muh. Faiz, Zulfahmi, Nurhaliza, Selfrida)



Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3160458705819572409