BLANTERVIO103

Inovasi Mahasiswa Unhas Ubah Wajah Administrasi Desa Belawae

Inovasi Mahasiswa Unhas Ubah Wajah Administrasi Desa Belawae
Rabu, 15 Oktober 2025

 


SIDRAP, LENTERAMERAHNEWS.CO.ID

Di tengah tantangan modernisasi tata kelola desa, seorang mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) menunjukkan bahwa inovasi tak selalu harus lahir dari ruang laboratorium atau gedung megah. Ia justru datang dari meja arsip sederhana di Kantor Desa Belawae, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidenreng Rappang.


Mutawalli Asy’sya’rawi, mahasiswa Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Unhas, yang tergabung dalam KKN Tematik Gelombang 114, melaksanakan program kerja individu bertajuk “Penataan dan Digitalisasi Arsip Dokumen Kantor Desa Belawae.”


Langkah ini berawal dari hasil observasi lapangan yang menunjukkan kondisi pengarsipan di kantor desa masih dilakukan secara manual. Dokumen penting seperti SPJ Dana Desa, APBDes, hingga surat keputusan tersimpan tanpa klasifikasi yang jelas. Alhasil, proses pencarian kerap memakan waktu lama dan berisiko kehilangan data penting.


“Banyak arsip masih ditumpuk di map tanpa sistem yang rapi. Padahal dokumen itu menjadi bukti penting dalam administrasi desa,” tutur Mutawalli dalam keterangan persnya. 


Berangkat dari persoalan itu, Mutawalli merancang program yang tidak hanya menata ulang arsip fisik, tetapi juga mendigitalisasi seluruh dokumen penting desa. Tahapan yang ia lakukan dimulai dari identifikasi dan klasifikasi dokumen, scanning, penamaan file secara sistematis, hingga penyimpanan berbasis cloud agar arsip dapat diakses kapan saja dan di mana saja.


Tak berhenti di situ, mahasiswa asal Unhas ini juga menambahkan fitur QR Code dalam sistem arsip digital. Melalui inovasi ini, perangkat desa cukup memindai kode menggunakan ponsel untuk membuka dokumen yang dibutuhkan cepat, efisien, dan ramah teknologi.


Sebagai panduan keberlanjutan, Mutawalli juga menyusun buku panduan digitalisasi arsip, sehingga perangkat desa dapat mengelola sistem tersebut secara mandiri setelah program KKN berakhir.


Kepala Desa Belawae, Muh. Yasir menyambut baik terobosan ini. Menurutnya, kegiatan yang dilakukan Mutawalli sejalan dengan semangat pemerintah dalam mendorong transformasi digital pemerintahan desa, sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, UU Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, serta Permendagri Nomor 47 Tahun 2016 tentang Administrasi Pemerintahan Desa.


“Program ini membantu kami menata arsip desa menjadi lebih rapi dan efisien. Akses dokumen kini jauh lebih mudah dan cepat,” ujar Yasir. 


Mutawalli berharap, hasil karyanya dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Sidrap dalam membangun sistem pengelolaan arsip berbasis digital.


“Digitalisasi arsip bukan sekadar memindai dokumen, tapi langkah awal menuju pemerintahan desa yang modern, transparan, dan akuntabel,” tegasnya.


Inovasi Mutawalli menjadi bukti bahwa mahasiswa tak hanya belajar teori di kampus, tetapi juga dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Program ini mencerminkan semangat penerapan good governance di tingkat desa serta mendukung terwujudnya desa digital yang adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi.


Dengan semangat muda dan kreativitas, Mutawalli menunjukkan bahwa transformasi digital di desa bukan mimpi, melainkan langkah nyata menuju birokrasi yang lebih efisien, transparan, dan berdaya guna. (*)

Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3160458705819572409