BLANTERVIO103

Jumardin, Doktor dari Ujung Pasangkayu yang Menginspirasi

Jumardin, Doktor dari Ujung Pasangkayu yang Menginspirasi
Jumat, 31 Oktober 2025


Pasangkayu, Lenteramerahnews.co.id — Di tengah keterbatasan sarana dan tantangan geografis pedesaan, lahir sosok inspiratif dari pelosok Kalibamba, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu. 


Ia adalah Dr. Jumardin, S.Pd., M.Pd., guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kalibamba yang baru saja menorehkan sejarah sebagai doktor pertama bidang Pendidikan Dasar yang lahir dan mengabdi di Pasangkayu.


Perjalanan akademik Dr. Jumardin bukanlah kisah yang mudah. Mengajar di wilayah yang dihuni komunitas adat terpencil Suku Da’a/Bunggu, ia tetap setia mendidik anak-anak di pelosok meski dengan keterbatasan fasilitas dan akses informasi.


“Saya hanya ingin membuktikan bahwa anak daerah juga bisa. Keterbatasan bukan alasan untuk berhenti bermimpi,” ucapnya dengan nada rendah hati, Jumat (31/10/2025).


Ketekunan dan semangat belajarnya mengantarkan Jumardin meraih Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). 


Melalui beasiswa bergengsi itu, ia menempuh studi doktoral di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dengan fokus penelitian pada pengembangan model pembelajaran berbasis kearifan lokal di sekolah dasar.


Berbagai tantangan ia hadapi selama menempuh studi S3, mulai dari adaptasi di lingkungan akademik baru hingga membagi waktu antara keluarga dan penelitian. 


Namun, berkat kegigihan dan dukungan orang-orang terdekat, ia berhasil menuntaskan disertasinya dengan hasil membanggakan.


Keberhasilan ini bukan sekadar prestasi pribadi, tetapi juga kebanggaan bagi masyarakat Pasangkayu. Dr. Jumardin menjadi simbol bahwa pendidikan tinggi dapat diraih siapa pun, termasuk mereka yang berangkat dari pelosok desa.


Kini, setelah menyandang gelar doktor, ia memilih tetap mengabdi di SDN Kalibamba, tempat di mana perjalanan panjangnya bermula.


“Saya ingin anak-anak di desa punya kesempatan belajar yang sama seperti di kota. Kalau bukan kita yang berbuat, siapa lagi?” ujarnya penuh semangat.


Kisah hidup Dr. Jumardin menjadi pengingat bahwa dedikasi dan cinta terhadap profesi guru mampu menembus batas. Dari sebuah dusun kecil di Kalibamba, kini lahir seorang doktor yang membawa harapan baru bagi pendidikan Pasangkayu, bukti bahwa mimpi besar bisa tumbuh dari tempat yang sederhana. (LM) 

Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3160458705819572409