BLANTERVIO103

Kolaborasi Peneliti Malaysia–Indonesia Kembangkan Modul Digital untuk Pembelajaran Sejarah Sekolah Menengah

Kolaborasi Peneliti Malaysia–Indonesia Kembangkan Modul Digital untuk Pembelajaran Sejarah Sekolah Menengah
Selasa, 21 Oktober 2025


SIDRAP, LENTERAMERAHNEWS.CO.ID

 21 Oktober 2025 — Upaya inovatif untuk memperkuat keterampilan berpikir historis di kalangan pelajar sekolah menengah dilakukan melalui penelitian kolaboratif antara Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) dan Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang). 

Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Satmata: Journal of Historical Education Studies edisi Vol. 3 No. 2 tahun 2025 ini berjudul “Enhancing Historical Thinking Skills Through Digital Learning Modules: A Study of Secondary School History Education in Malaysia”.

Penelitian ini digagas oleh Dr. M. Khairi Mahyudin dari USIM dan Dr. Sam Hermansyah dari UMS Rappang. Keduanya mengembangkan kurikulum sejarah berbasis teknologi yang terintegrasi dengan modul digital interaktif, dirancang untuk menjawab tantangan pembelajaran abad ke-21 di Malaysia.

Modul ini menggabungkan video pembelajaran, augmented reality (AR), infografik interaktif, dan kuis daring untuk mendorong keterlibatan aktif siswa. 

"Penelitian dilaksanakan menggunakan metode Design-Based Research (DBR) melalui empat tahap utama: analisis kebutuhan, desain dan pengembangan, implementasi, serta evaluasi, " kata Dr. Sam Hermansyah. 

Katanya, uji coba yang melibatkan 700 siswa dan guru sejarah dari enam sekolah menengah di Malaysia menunjukkan hasil positif. Rata-rata penilaian peserta terhadap aspek keterlibatan, kejelasan konten, kemudahan penggunaan, dan kesesuaian kurikulum berada di atas skor 4,5 dari 5. Analisis statistik ANOVA juga menunjukkan efektivitas modul ini secara konsisten di berbagai konteks sekolah.


"Integrasi teknologi dalam pengajaran sejarah tidak hanya membuat pelajaran lebih menarik, tetapi juga membantu siswa memahami hubungan antara peristiwa masa lalu dan konteks sosial masa kini.” imbuh Dr. Sam. 

Sementara itu, Dr. Khairi Mahyudin menegaskan bahwa penelitian ini menjadi langkah penting dalam reformasi pendidikan sejarah di Asia Tenggara, terutama bagi negara berkembang yang berupaya menyeimbangkan inovasi digital dengan relevansi kurikulum nasional.

Penelitian ini menegaskan bahwa penggunaan teknologi digital seperti AR dan media interaktif—dapat meningkatkan pemahaman konsep sejarah, motivasi belajar, dan kemampuan berpikir kritis siswa. Hasilnya diharapkan menjadi model pembelajaran yang dapat direplikasi secara luas, baik di Malaysia maupun di negara lain.


Artikel ini diterbitkan secara open access oleh Satmata: Journal of Historical Education Studies, dan dapat diakses melalui tautan: https://fahruddin.org/index.php/satmata/

Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3160458705819572409