SIDRAP, LENTERAMERAHNEWS.CO.ID
Semangat mencintai bahasa dan sastra Indonesia menggelora di Auditorium H. Zaini Razak Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang), Senin (20/10/2025).
Himpunan Mahasiswa Program Studi (HIMA PRODI) Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS Rappang sukses menggelar Festival Bulan Bahasa (FBB) 2025 dengan tema “Sastra dalam Jiwa, Bahasa dalam Raga.”
Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor III UMS Rappang, Dr. Herman Dema, S.Pd., S.IP., M.Si., dihadiri sejumlah tokoh kampus, di antaranya Dekan FKIP Dr. Muhammad Hanafi, M.Pd.; Ketua Prodi PBI Dr. Jumiati Lanta, M.Pd.; Ketua HIMAPRODI PBI Yaltaji Ilallah, para pengurus himpunan dan BEM kampus serta para guru pendamping dan peserta lomba dari berbagai sekolah di Sidrap dan sekitarnya.
Ketua panitia pelaksana, Muyassarah, menjelaskan bahwa festival ini merupakan agenda tahunan yang digelar setiap Oktober sebagai bentuk apresiasi dan cinta terhadap bahasa serta sastra Indonesia.
“Tahun ini kami mengusung tema Sastra dalam Jiwa, Bahasa dalam Raga. Semoga kegiatan ini menjadi ruang bagi peserta untuk menyalurkan bakat, kreativitas, dan kecintaan terhadap Bahasa Indonesia,” ujar Muyassarah.
Sementara itu, Ketua HIMAPRODI PBI, Yaltaji Ilallah, menuturkan bahwa melalui festival ini mahasiswa ingin menegaskan bahwa bahasa bukan hanya materi pelajaran di kelas, melainkan denyut nadi kebudayaan bangsa.
“Sastra bukan sekadar rangkaian kata indah, melainkan cerminan hati, alat untuk berempati, dan media berpikir kritis,” katanya.
Dalam sambutannya, Ketua Prodi PBI, Dr. Jumiati Lanta, M.Pd., menegaskan bahwa Oktober menjadi momen penting untuk mengenang lahirnya Bahasa Indonesia sebagai harta berharga bangsa.
“Bahasa Indonesia harus dimaknai sebagai warisan yang mempersatukan bangsa. Dari Sabang sampai Merauke, bahasa menjadi kekuatan yang menyatukan keberagaman kita,” ucapnya.
Ia juga mengutip semangat kebangsaan yang diwariskan oleh para pendiri bangsa.
“Ketika Soekarno berkata, ‘Beri aku sepuluh pemuda, niscaya kuguncang dunia’, itu menunjukkan betapa dahsyatnya kekuatan bahasa. Bahasa mampu menggetarkan jiwa dan membangkitkan semangat perjuangan,” tambahnya.
Dr. Jumiati pun berpesan agar seluruh warga bangsa terus menjunjung tinggi Bahasa Indonesia sebagaimana amanat Sumpah Pemuda.
Apresiasi juga datang dari Dekan FKIP, Dr. Muhammad Hanafi, M.Pd., yang menyebut festival ini sebagai wadah penting dalam menumbuhkan semangat literasi dan kreativitas pelajar.
“Festival ini luar biasa. Tidak hanya memberi ruang bagi siswa SMP dan SMA untuk berkreasi, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga terhadap Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan seperti ini dapat melahirkan generasi muda yang peka berbahasa dan terampil menuangkan ide serta gagasan melalui bahasa.
Sementara itu, Wakil Rektor III, Dr. Herman Dema, S.Pd., S.IP., M.Si., menegaskan pentingnya menjadikan bahasa sebagai cerminan kepribadian.
“Jika sastra tertanam dalam jiwa dan bahasa melekat dalam raga, seseorang tidak akan mudah mengucapkan kata-kata kasar, baik kepada adik, teman, maupun orang yang berjasa dalam hidupnya,” tuturnya.
Ia juga menyoroti fenomena penggunaan bahasa yang kurang beretika di kalangan generasi muda.
“Melalui festival ini, mari kita tumbuhkan semangat berbahasa yang menjunjung etika, logika, dan estetika,” kuncinya. (Wis)
Emoticon