BLANTERVIO103

Kebijakan Strategis Dalam Mendorong Kemandirian Daerah se Luwu Raya

Kebijakan Strategis Dalam Mendorong Kemandirian Daerah se Luwu Raya
Jumat, 02 Agustus 2019
Andi Dewi Sartika, P. 
MAKASSAR, LENTERAMERAHNEWS-- Hari Kamis tanggal 25 Juli 2019 merupakan salah satu hari bahagia bagi Andi Dewi Sartika P dalam perjalanan akademiknya. Pada hari itu dihadapan Dr. Madris, SE., DPS., M.Si dan Dr. Syamsuddin, SE., Ak., M.Si., CA sebagai pembimbing dan Dr. Arifuddin, SE., Ak., M.Si., Dr. Hamrullah, SE., M.Si., dan Andi Aswan, SE., MBA., Ph. D sebagai tim penilai, Dewi harus mempertahankan tesisnya dengan judul Pengaruh investasi, pengeluaran pemerintah, dan produktivitas tenaga kerja terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah dengan pertumbuhan ekonomi sebagai variabel intervening di wilayah Luwu Raya.

Dewi mengangkat judul tesis tersebut setelah memperhatikan beberapa fenomena yang terjadi di lingkungan pemerintah daerah (PEMDA). Beberapa diantaranya fenomena yang terjadi berkaitan dengan kinerja keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota di Sulawesi Selatan khususnya di kawasan Luwu Raya menunujukkan bahwa empat kabupaten/kota di kawasan Luwu Raya memperoleh predikat kurang baik dalam penyajian akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah (Kemenpan dan RB, 2019). Selain itu, fenomena yang terjadi berkaitan dengan tingkat kemandirian daerah di kawasan Luwu Raya, berdasarkan data DJPK Kementerian Keuangan RI (2018) menunjukkan masih rendahnya kinerja pemerintah daerah dan tingginya ketergantungan daerah terhadap dana transfer dari pusat. Tingginya ketergantungan daerah terhadap dana transfer dari pusat ditunjukkan melalui proporsi pendapatan asli daerah yang masih minim. Ini dapat dilihat dari data DJPK Kementrian Keuangan RI tiga tahun terakhir, dimana kemampuan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam membelanjai kebutuhan daerah di kawasan Luwu Raya masih di bawah 30 persen.

Lebih lanjut, Dewi menjelaskan berdasarkan hasil penelitiannya bahwa Investasi berpengaruh dalam mendorong peningkatan kinerja keuangan pemerintah daerah. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan meningkatnya pembentukan modal total bruto suatu daerah secara langsung dapat meningkatkan kinerja keuangannya. Temuan hasil penelitian ini sejalan dengan teori pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar yang menerangkan adanya korelasi positif antara tingkat investasi dan pendapatan suatu daerah. Selain dipengaruhi oleh investasi, produktivitas tenaga kerja juga mampu mendorong peningkatan kinerja keuangan pemerintah daerah. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan meningkatnya produktivitas tenaga kerja akan mampu menggerakan sumber-sumber penerimaan daerah. Temuan hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Adam Smith bahwa penambahan jumlah penduduk yang tinggi diiringi dengan perubahan teknologi akan mendorong tabungan dan juga penggunaan skala ekonomi di dalam produksi.


Pertumbuhan ekonomi mampu mendorong peningkatan kinerja keuangan pemerintah daerah. Hal ini menunjukkan bahwa dengan peningkatan perekonomian masyakat akan memberikan sumbangsih pada penerimaan daerah sehingga kinerja keuangan pemerintah daerah semakin meningkat. Temuan hasil penelitian ini sejalan dengan teori Harrod-Domar yang menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh besarnya tingkat tabungan dan investasi. Jika tingkat tabungan dan investasi rendah maka pertumbuhan ekonomi akan rendah dan begitupula sebaliknya. Dalam meningkatkan pendapatan asli daerah pemerintah dapat mengelola dari sumber daya alam yang dimilki sehingga menambah pendapatan daerah.

Agar kinerja keuangan Pemerintah daerah kabupaten/kota di wilayah Luwu Raya semakin membaik maka menurut Andi Dewi Sartika P, PEMDA mengalokasikan belanja daerah secara proporsional antara belanja rutin yang konsumtif dengan belanja pembangunan yang lebih memihak kepentingan publik sehingga mampu memberikan efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan sumber-sumber penerimaan daerah, melalui peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam pengelolaan dana-dana publik yang secara nyata diharapkan dapat meningkatkan produktivitas daerah.

Lebih lanjut Dewi mengharapkan agar pemerintah daerah lebih berperan sesuai dengan semangat otonomi daerah harus dipacu dengan peningkatan situasi kondusif berinvestasi, pembuatan peta potensi daerah dan pembentukan unit pelayanan terpadu di daerah untuk mempermudah pelayanan pembuatan ijin usaha dan investasi.  Pemerintah daerah perlu lebih meningkatkan produktivitas investasi publik melalui jenis investasi yang mempunyai pengembalian bersih terbesar dan bersifat komplementer terhadap investasi swasta, dengan cara menggunakan teknik-teknik perhitungan yang lazim digunakan dalam perhitungan evaluasi proyek, menambahkan biaya-biaya serta manfaat-manfaat sosial.

Pemerintah daerah perlu memberikan perhatian lebih untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja melalui peningkatan alokasi anggaran di bidang pendidikan guna mempertinggi kualitas tenaga kerja, memberikan keterampilan bagi tenaga kerja serta memperluas kesempatan kerja sehingga output meningkat yang pada akhirnya dapat memacu pertumbuhan ekonomi di wilayah Luwu Raya.

Pemerintah daerah tidak hanya mengejar laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tetapi diharapkan lebih intensif melakukan pembangunan dengan berbasis manusia (human development) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui peningkatan sektor pendidikan dan sektor kesehatan serta infrastruktur penunjang aktivitas masyarakat seperti jalan, jembatan, irigasi, transportasi, listrik, air, dan sebagainya. Oleh karena itu, kebijakan pembangunan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota di wilayah Luwu Raya diarahkan untuk meningkatkan infrastruktur penunjang pertumbuhan ekonomi terutama akses perekonomian untuk menggerakan aktivitas perekonomian masyarakat. (*) 
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3160458705819572409