Salah satu bagian proyek distinasi wisata Pantai koa-koa. (Foto.Agus LM.news) |
PASANGKAYU, LENTERAMERAHNEWS-- Proyek Destinasi wisata Pantai koa-koa Desa Polewali Kecamatan Bambalamotu Kabupaten Pasangkayu melalui Kementerian Pariwisata dan kebudayaan Tahun Anggaran 2019 mendapatkan bantuan dengan anggaran senilai Rp1,3 milyar lebih.
Proyek yang telah di kerjakan sejak Agustus lalu mendapat sorotan dari warga setempat, pasalnya dalam pelaksanaannya menggunakan material pasir pantai meskipun pemerintah Desa Polewali telah melarang keras untuk mengambil pasir di sepanjang pantai Kayumaloa, baik untuk proyek maupun untuk kebutuhan pribadi, karena dapat mengakibatkan abrasi pantai.
Mendapat laporan warga, Sabtu pagi 02/11/19 wartawan media ini mendatangi lokasi proyek dan menanyakan kepada salah satu kontraktor pelaksana yaitu Basir mengenai penggunaan material pasir pantai.
Kepada media ini Basir mengakuinya dengan dalih bahwa susah di cari pasir halus dan untuk pasir kasarnya tetap pakai pasir sungai Randomayang.
"Betul kami ada gunakan pasir pantai. Tapi bukan dipakai untuk campuran semen hanya untuk landasan peving blok untuk pengisian sela-selanya Agar tidak goyang " Ujar Basir berdalih
Diminta untuk segera menghentikan pemakaian pasir pantai dari manapun, karena ini proyek anggarannya besar apalagi sumber dananya dari APBN 2019. " Saya stop sudah in sha Allah. Karena sejak kemarin saya sudah sampaikan ambil pasir sungai Randomayang " ucapnya.
Sementara Sekdes Polewali Muh. Rifal, S.Agr yang di konfirmasi Via telpon terkait hal ini menegaskan, Pemerintah Desa sudah melarang keras kepada siapapun untuk mengambil pasir di sepanjang pantai Kayumaloa, apalagi digunakan untuk proyek wisata Pantai koa-koa yang sementara berjalan.
"Yang jelas kami sudah lakukan pelarangan, " pungkasnya.(ags)
Emoticon