BLANTERVIO103

Akibat Covid-19, Petani Sayur di Lombok Timur "Jatuh Bangun"

Akibat Covid-19, Petani Sayur di Lombok Timur "Jatuh Bangun"
Senin, 15 Maret 2021


Lombok, Lenteramerahnews.co.id-- Wilayah Desa Pengadangan Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat (NTB) dikenal sebagai daerah agraris yang subur karena berada di bawah pegunungan dengan memiliki keunggulan hasil di sektor pertanian tanaman sayur-mayur yang sangat melimpah.


Bahkan sejak adanya pandemi covid-19, para petani Sayuran ini tetap berjalan dengan baik dengan hasil panen yang stabil. Namun, pendapatan para petani menjadi tidak stabil bahkan hampir menurun drastis disebabkan harga sayur-mayur di pasaran yang cenderung menurun dari hari ke hari akibat adanya wabah covid-19.


Namun, di Desa Pengadangan ini, ada salah seorang petani sayur yang bisa dibilang tetap eksis sampai saat ini. Dia adalah Samsudin (35 thn). meskipun penghasilannya tidak sebanyak sebelum adanya wabah Covid-19 ini, akan tetapi Samsudin tetap memilih menanam dan mengembangkan sayur-mayur di Lahan pertaniannya.


‘’Ditengah pandemi Covid-19, saya sempat mengalami masalah soal harga pupuk dan bibit. Namun seiring berjalannya waktu, petani di Desa Pengadangan ini bisa di katakan sudah normal dan stabil. Namun pendapatan saja yang belum stabil ’’ tutur Samsudin yang di wawancarai Lena Ayu Hefiani. Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiayata Tamansiswa (UST) Yogyakarta. Sabtu, 13 Maret 2021

Menurut Lena Ayu Hefiani, bahwa petani Sayur-mayur di Desa pengadangan sangat berharap wabah covid-19 segera berakhir. Sebab, sebelum adanya covid-19 ini, penjualan hasil panen sayur-mayur bisa dikatakan banyak dan setiap harinya pemasokan terus ada dan harga jual juga bisa sangat stabil.


Lena menuturkan, Mayoritas warga di Desa Pengadangan sumber pendapatan ekonominya bersumber dari sektor pertanian, dikarenakan hampir seluruh para petani yang ada di Desa Pengadangan adalah orang yang pernah merantau ke Malaysia dan dibekerja di bidang pertanian atau menanam sayuran. Sehingga pengalaman yang di dapat di rantau mereka kembangkan di Desanya sendiri sampai saat ini.


‘’Dengan adanya petani sayur-mayur ini, masyarakat dan penduduk Desa Pengadangan tidak terlalu sulit dan susah untuk mendapatkan atau mencari sayuran yang masih segar bahkan tersedia sampai di pasar-pasar. Yang Pasti sayurnya berkualitas dan selalu segar, " Kata Lena.


Penulis : Lena Ayu Hefiani, Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogjakarta.


Laporan : Agusriadi Natsir (LM)

Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3160458705819572409