BLANTERVIO103

Bincang Lepas Bersama Wakil Rakyat Sidrap. Perlu Inovasi dan Assimaturureng Untuk Kesejahteraan Rakyat

Bincang Lepas Bersama Wakil Rakyat Sidrap. Perlu Inovasi dan Assimaturureng Untuk Kesejahteraan Rakyat
Sabtu, 03 September 2022


SIDRAP, LENTERANERAHNEWS.CO.ID

Produksi padi Sidrap sejak puluhan tahun silam tak perlu di ragukan bahkan Bumi Nene mallomo sudah di kenal secara Nasional sebagsi sentra Beras kawasan Timur Indonesia.

Demikian halnya dengan produksi Telur ayam, Sidrap juga daerah terdepan sebagai pemasok Telur ayam kawasan Timur Indonesia.

"Namun, kedua sektor pangan ini tak membuat masyarakat harus berbusung dada. Pasalnya selain harga yang pluktuatif biaya produksinya juga tidak kecil, dan produksi kerab menurun diskibatkan banyak faktor, " ucap H. Pathuddin legislator Partai Persatuan Pembangunan  ( PPP ) Sidrap, yang di kenal getol menyuarakan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Kincir angin Sidrap.

Menurut Pathuddin yang juga Ketua DPC PPP Sidrap, saatnya sekarang di butuhkan inovasi yang kreatif misalnya, Enceng gondok yang di gagas Pengurus  IKM Sidrap dan ISA Sidrap, jadi industri kreatif sangat bermamfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.  Dimana Enceng gondok di olah jadi bahan produktif seperti Sandal, anyaman Tas, tempat Tissu dan lainnya.  Sayang, Pemerintah Kabupaten Sidrap hanya setengah hati, setelah pelatihan tidak ada lagi tindak lanjut.

Menurut Pathuddin sejatinya, produksi pengrajin di bantu permodalan dan pemasaran seperti tempat Tissu, jika produksi masyarakat di beli oleh pemerintah dan kantor Swasta untuk di taruh di setiap ruang kantor sebagai pengganti tempat tissu yang di beli di toko maka hasil keterampilan masyarakat pesisir itu terserap ke pasar dan pasti menambah semangat produktivitas mereka karena incam meningkat, ujarnya kamis 1/9-2022 saat ditemui di ruang kerjanya Fraksi PPP DPRD Sidrap. 

Katanya, sangat banyak inovasi-inovasi yang perlu di kembangkan baik yang bersumber dari masyarakat maupun inovasi dari berbagai Perguruan Tinggi yang perlu di kerjasamakan tujuannya semata untuk membuka lapangan kerja baru dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Disektor perkebunan juga perlu dikembangkan, di Sidrap banyak lahan berstatus HGU yang terlantar.  Kenapa tidak diberi anak muda yang terhimpun di Organisasi Kepemudaan ( OKP ) atau Perusda untuk mengolahnya dengan bercocok tanam jagung.  Kebutuhan jagung untuk peternak Sidrap lumayan besar dan selama ini kebanyakan di Suplay dari luar daerah, sementara lahan kita dibiarkan terlantar. 

"Saya salut dan hormat terobosan pak Syahruddin Alrif dengan gerakan tanaman porang di lahan tandus - gersang kini jadi lahan hijau produktif " hal seperti itu yang perlu dikembankan Sidrap tak boleh hanya bertahan dengan produksi Beras dan Telur ayam saja, " ucapnya. 

Demikian halnya di beberapa dataran tinggi yang terkesan tandus, perlu dikembangkan tanaman buah tropis berdaun lebar dan berbuah besar seperti Sukun dan nangka. Kedua tanaman ini selain bernilai ekonomi tinggi juga bernilai ekologis. Sukun atau yang lebih populer di sebut Baka di Sidrap, selain bisa mencegah erosi karena daya tampung air pada akar besar juga dapat menetralisir mineral air bawah tanah, Urai pathuddin serius.

Hal senada diutarakan legislator Partai Demokrat Sidrap Sudarmin Baba.

Menurut anggota DPRD Sidrap 3 priode ini, Sukun  atau Baka biasa juga di sebut Keluh, Ketimbal atau timbal adalah nama pohon berbuah besar tidak berbiji memiliki isi yang empuk mirif roti setelah di masak atau digoreng.  Karena empuk mirif roti, masyarakat Eropa biasa menyebutnya buah roti dengan bahasa ilmiahnya Artocarpus altiles.

Menurut Baba demikian kerap sapaan akrab Senior Demokrat ini, tanaman Sukun sangat cocok untuk di kembangkan di Sidrap terutama di daerah pemilihannya ( Dapil ), Kec. Wattang Pulu, Kec. Tellu limpoe dan Panca lautang.

Menurut Sudarmin Baba, mengutif program pemerintah pusat yang di sampaikan Presiden Jokowi.  Tiga hal harus diemplementasikan Pemerintah termasuk Pemkab Sidrap yakni; Pangan Cukup untuk masyarakat, kedua, Menurunkan angka kemiskinan, ketiga, Menyejahterakan masyarakat. Berdasar ketiga hal tersebut perlu di lakukan Assimaturuseng atau Gotong Royong yang bagi kami masyarakat Sidrap Assimaturuseng diawali dengan Tudang Sipulung. Pada acara Tudang Sipulung diperluas ini, akan dibahas inovasi program seperti; Optimalisasi lahan, penambahan luas tanam, perbaikan infrastruktur dan penyedian bantuan sarana usaha tani, serta penataan sumber daya manusia.

Peningkatan produksi pertanian  kata Baba, juga harus dibarengi dengan peningkatan komersialisasi hasil pertanian seperti yang telah di lakukan pemerintah Surabaya - jawa Timur telah mengeskpor Buah Sukun ke Amerika Serikat sebesar 124,8 ton Sukun Beku dengan nilsi Rp 2,75 M.

Sekedar di ketahui, Sukun multi guna, bernilai ekonomis, ekologis, bergizi tinggi bermamfaat bagi kesehatan seperti Menurunkan resiko jantung, mencegah kanker, rematik, menekan kadar gula.  Hal ini di duga berasal dari kandungan antioksidan pada buah Sukun yang dapat memerangi kolestrol jahat dalam darah.  Buah Sukun juga dapat mencegah penyumbatan di pembuluh darah.

Sukun juga termasuk kelompok sayuran dan kelompok Mumbai atau mulberry, hingga tak heran jika Sukun banyak dibuat Sayur, Kripik, gorengan dan Kolak. 

Karena kandungan Gizi dan Karbohidrat yang tinggi Sukun juga dibuat tepung sebagai diversifikasi pangan,  makanan pengganti beras.

Bahkan tak hanya buah yang bernilai ekonomis tinggi.  Daun Sukun sukun pun turut mendonkrat pendapatan masyarakat seperti yang dilakukan Tim pengabdian masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang ( UNIMUS ), menggandeng Gapoktan Mekar Makmur Kelurahan Kropyah Semarang, membuat Teh Daun Sukun sebagai Obat alternatif penyembuh Batu Ginjal.

Baik Pathuddin maupun Sudarmin Baba, berkomitmen akan mendorong masyarakat Sidrap untuk kembangkan tanaman buah yang bisa berbuah 100 hingga 250 buah perpohon dengan harga Rp 15.000 hingga Rp 25.000 perbuah. Jadi, jika setiap Kepala Keluarga ( Kk ) punys tanaman Sukun 5 pohon saja, maka akan memberi inilai ekonomis pertahun cukup Signifikan ujar kedua Legislator ini, sembari katakan untuk memulainya akan merogeh Kocek pribadinya dulu untuk pengadaan Bibitnya.

(ris/wis) 

Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3160458705819572409